PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Bencana banjir atau genangan air pasca hujan deras masih menjadi persoalan di Metropolis. Seperti beberapa hari lalu, hujan dengan intensitas lebat melanda Kota Palembang kurang dari 2 jam menyebabkan banjir di jalan-jalan protokol dan kawasan pemukiman hingga setengah meter.
Banjir genangan air yang sudah lumrah bagi warga Kota Palembang ini membuat Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk segera menuntaskannya.
Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi, mengatakan, masalah banjir dan tuntutat Walhi ini, dirinya sudah meminta dan menginstruksikan kepada Dinas PUPR untuk menindaklanjutinya. "Kasus banjir pasca hujan ini memang terkait masalah drainase, ruang terbuka hijau (RTH), dan lain sebagainya," ujarnya, akhir pekan lalu.
Menurutnya, saat ini ada sebanyak 32 titik banjir yang tersebar di wilayah Kota Palembang. Pihaknya mengklaim ada 18 tim yang tersebar di wilayah kecamatan untuk menanganinya, tinggal bagaimana optimalisasinya.
BACA JUGA:Antisipasi Banjir, Pemkot Prabumulih Ajak Warga Bergotong-Royong
"Tim kita ini kerjanya siang, malam, pagi, petang, dan saya selalu monitoring. Dengan harapan paling tidak mengurangi titik banjir yang ada di Kota Palembang," ujarnya lagi. Diakuinya, permasalahan banjir ini sangat kompleks, salah satu penyebabnya akibat hilangnya anak-anak sungai yang selama ini menjadi tempat air.
Ini juga menjadi salah satu perhatian Pemkot Palembang. "Anak-anak sungai yang sedimennya tinggi menyebabkan penyempitan, sehingga tidak optimal lagi dan ini akan menjadi program ke depan untuk langkah perluasan-perluasan," pungkasnya. (tin/fad)