"Walaupun saya belum pernah mengunjungi Indonesia, ayah saya sering bercerita tentang keluarganya di sana, dan kami masih menjaga kontak. Itulah mengapa saya ingin lebih sering bertemu dengan mereka," jelas Markx.
BACA JUGA:Buruan, Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dimulai
BACA JUGA:Empat Pemuda Tersambar Petir di Musi Banyuasin: Dua Tewas, Dua Kritis
Jika proses naturalisasi untuk Timnas Indonesia berjalan lancar, Markx berharap dapat mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat.
Namun, keterbatasan waktu karena jadwal padat kompetisi dengan NEC Nijmegen dan kehadiran adiknya di akademi sepak bola menjadi hambatan yang harus diatasi.
Perjalanan Karir Dion Markx
Dion, yang kini bermain untuk NEC Nijmegen U-21, menjadi pilihan utama bagi pelatih Jeffrey Leiwakabessy, yang juga keturunan Maluku.
Jeffrey sendiri merupakan mantan bek kiri yang pernah membela VVV Venlo.
Musim ini, dalam kompetisi kasta kedua Liga Belanda U-21, Dion telah tampil dalam 8 pertandingan di bawah arahan Jeffrey.
BACA JUGA:Palembang Terendam, Di Mura, Sungai Meluap, 212 Warga Mengungsi
BACA JUGA:Siapkan Skenario Pengelolaan Daging Dam
Hal ini menjadi pencapaian yang cukup gemilang, mengingat Dion baru saja naik ke tim U-21 setelah sebelumnya bermain untuk U-18 pada 1 Juli 2023.
Sebelum bergabung dengan NEC, Dion memulai karir sepak bola di SV Spero pada usia 5 tahun pada tahun 2014.
Perjalanan karirnya terus berkembang, dengan pindah ke Vitesse sebelum akhirnya bergabung dengan NEC Nijmegen.
Dion juga berbagi cerita tentang perjuangannya di akademi Vitesse. Meskipun awalnya ia hampir tereliminasi karena standar penilaian yang ketat, Dion tidak menyerah dan berhasil membuktikan potensinya, akhirnya lolos masuk ke akademi tersebut.
(Novis)