BANYUASIN - Bupati Banyuasin H Askolani SH MH menargetkan Kabupaten Banyuasin naik peringkat sebagai penghasil gabah terbesar di Indonesia. ‘’Saya harapkan Banyuasin naik peringkat menjadi nomor 3, 2 bahkan 1," kata Askolani usai melaksanakan panen raya padi IP200 di lahan rawa lebak di Desa Sungai Dua Kecamatan Rambutan Banyuasin, Rabu (22/2).
Askolani sangat yakin hal itu dapat terwujud dan terealisasi. Apalagi melihat potensi lahan lebak di Banyuasin berdasarkan data statistik pertanian dengan luas lahan lebak seluas 28.539 ha dan realisasi tanamnya seluas 31.269 ha. ‘’Khusus Kecamatan Rambutan luas lahan lebak 5.216 ha dan yang sudah panen IP 200 baru 2.616 ha," ujarnya. Askolani yakin lahan rawa lebak khususnya Kecamatan Rambutan dapat berkontribusi terhadap peningkatan produksi baik peningkatan Indeks Pertanian (IP) dan produktivitas di Kabupaten Banyuasin. ‘’Sehingga petani sawah lebak harus bangkit," bebernya. Lebih lanjut Askolani menerangkan berdasarkan angka BPS tahun 2022 produksi padi di Banyuasin sebesar 895.260 ton gabah kering giling dengan rata - rata produktivitas tanaman padi 5,08 ton GKG/ha serta surplus beras 8.004 on. Pemerintah Kabupaten Banyuasin juga akan mendukung program swasembada pangan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi. Apalagi pada 2023 memprogramkan peningkatan produksi padi dan jagung dengan sasaran luas tanam padi seluas 248.109 hektare dan jagung seluas 37.214 hektare. Berdasarkan data Statistik Pertanian sampai dengan bulan Januari 2023 pencapaian realisasi luas tanam padi MT 2022/2023 mencapai 116.904 ha atau 47,11 persen. (qda/)
Kategori :