Deteksi Dini, Cegah Kerusakan Hati Fatal

Senin 13 May 2024 - 20:00 WIB
Reporter : Neni
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit hepatitis merupakan peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi, alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. "Bila disebabkan infeksi apalagi oleh virus bisa terjadi penularan  ke orang lain," ujar dr. Vidi Orba Busro, Sp.PD.KGEH divisi Gastroentero Hepatologi KSM Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin, kemarin. 

Katanya, jenis Hepatitis terbagi dua berdasarkan durasinya, yaitu akut dan kronis. Hepatitis akut terjadi secara tiba-tiba dalam kurun waktu yang cenderung singkat. Sementara yang kronis berkembang perlahan dan merupakan kondisi jangka panjang. "Keduanya sama-sama mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme," ucapnya.

Lanjutnya, Hepatitis menjadi salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di dunia, termasuk Indonesia karena menimbulkan komplikasi serius seperti kegagalan fungsi hati, sirosis, dan kanker hati

Virus Hepatitis B dan C menjadi salah satu jenis hepatitis yang menjadi sorotan saat ini karena risiko penularannya yang tinggi. “Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi virus Hepatitis C," ucapnya

Prevalensi Hepatitis C pada pasien hemodialisis masih tetap tinggi karena pasien tersebut memiliki kecenderungan untuk menularkan virus Hepatitis C ke pasien Hemodialisis lainnya. 

BACA JUGA:Perilaku Higienis Efektif Tangkal Hepatitis

BACA JUGA:Selain Adeno Virus, Penyebab Lain Hepatitis Masih Tanda Tanya

Upaya-upaya pencegahan infeksi Hepatitis C bagi pasien Hemodialisis juga penting dilakukan, yaitu dengan menjalani standar prosedur pengendalian infeksi meliputi perilaku higienis yang terbukti secara efektif dapat mencegah penularan melalui darah dan cairan yang terkontaminasi diantara pasien. Melakukan upaya disiplin dalam menjaga kebersihan tangan, keamanan injeksi, dan pembersihan lingkungan sangat penting. 

Sementara virus hepatitus B ini dapat menular secara vertikal dari orangtua,  atau secara horisontal melalui hubungan seksual atau berbagai jarum suntik," terangnya. Infeksi virus hepatitis B umumnya cenderung menjadi kronis dan menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan yang serius.

Infeksi hepatitis B kronis dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti sirosis atau kanker hati yang sulit untuk diobati bila terdeteksi pada tahap lanjut. Oleh karena itu, penderita hepatitis B kronis perlu melakukan kontrol secara berkala ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan deteksi dini bila terjadi komplikasi. "Penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi hepatitis B,"tegasnya

Pencegahan Hepatitis B ada tiga yakni, primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer dilakukan dengan imunisasi, contohnya pencegahan primer pada orang yang belum pernah terinfeksi virus ini, sedangkan pencegahan sekunder diberikan pada penderita hepatitis B yang belum terjadi komplikasi sirosis atau kanker hati. 

BACA JUGA:Waduh, Tiga Wanita Terinfeksi HIV Usai Lakukan Perawata Wajah Ini

BACA JUGA:Waspada, Cuaca Panas Dapat Tingkatkan Infeksi Demam Tifoid

"Pencegahan sekunder hepatitis dengan memberikan obat-obatan anti virus di mana obat-obatan ini dilarang beredar secara bebas," jelasnya seraya menyebutkan pemberian obat-obatan hepatitis B dapat diperoleh secara gratis di RSMH apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan Kemenkes.

Pencegahan tersier, dilakukan pada penderita yang sudah terjadi komplikasi,  untuk menghambat perkembangan penyakit yang lebih seriu yang sulit ditangani. 

Kategori :