JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia telah memberikan dukungan beasiswa kepada mahasiswa untuk mengejar studi di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu program yang menjadi sarana bagi hal ini adalah Mora Overseas Student Mobility Award (MOSMA).
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Abu Rokhmad, menyuarakan harapannya agar kesempatan ini bisa digunakan oleh para mahasiswa untuk mengembangkan jejaring internasional yang kuat.
Dalam sesi diskusi dengan mahasiswa peserta MOSMA di Kampus Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia pada Selasa (7/5/2024), Abu Rokhmad menjelaskan bahwa peserta MOSMA tidak hanya mendapatkan pengalaman akademis tingkat internasional.
BACA JUGA:Hari Pertama, Kemenag Terbangkan 22 Kloter Menuju Madinah
tetapi juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berjejaring dengan mahasiswa dari berbagai negara di UiTM. Hal ini dianggap sebagai modal penting bagi mahasiswa untuk masa depan mereka.
"Para peserta MOSMA harus menampilkan yang terbaik selama belajar di luar negeri. Mereka bukan hanya menjadi perwakilan dari Kementerian Agama, tetapi juga dari Indonesia," ujar Prof Abu Rokhmad.
Program ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa dengan lingkungan pendidikan internasional sejak dini.
Mahasiswa yang terpilih diharapkan mampu memenuhi tujuan program dengan menghasilkan proyek-proyek akademis yang kolaboratif dengan sesama peserta program, bahkan dengan mahasiswa asing di UiTM.
BACA JUGA:Demi Pacu Kompetensi Digital, Kemenag Bakal Lakukan Asesmen Guru Madrasah Mulai Juni 2024
BACA JUGA:Demi Pacu Kompetensi Digital, Kemenag Bakal Lakukan Asesmen Guru Madrasah Mulai Juni 2024
Dalam kunjungannya, delegasi Kemenag menerima sambutan baik dari Pimpinan UiTM. Kedua belah pihak melakukan pertukaran informasi yang bermanfaat.
Tim Kemenag juga menerima gambaran proyeksi jangka panjang yang dimiliki UiTM dengan keunggulan yang khas.
Saat ini, terdapat 15 mahasiswa yang sedang menjalani program pendidikan selama 6 bulan di UiTM, yang akan berlangsung hingga Agustus 2024.
Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti UIN Sultan Kasim Riau, STKQ Al Hikam Depok, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Universitas Darussalam Gontor, UIN Gusdur, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sulthan Thaha Jambi, dan IAIN Kediri, serta Universitas Kiai Abdullah Faqih Gresik.