KISAH HEROIK: Mengenang Kiprah Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956, Yok Ulangi Malam Ini Garuda Muda!

Kamis 09 May 2024 - 18:21 WIB
Reporter : Novis
Editor : Novis

Sementara di sisi lawan, Uni Soviet memiliki pemain-pemain kelas dunia seperti Lev Yashin, Igor Netto, Eduard Streltsov, dan Valentin Ivanov.

Dalam pertarungan antara Garuda dan Beruang, Indonesia tidak diunggulkan sedikit pun.

 Uni Soviet merupakan salah satu tim terkuat dari Eropa dan dikenal sebagai salah satu tim kuda hitam. 

Meskipun demikian, dalam pertandingan yang berlangsung di Melbourne, Australia, Indonesia berhasil mempertahankan imbang.

BACA JUGA:Video 29 Detik Perempuan Berhijab Hitam dan Pria Bermasker Ini Lagi Bikin Heboh Ogan Ilir

BACA JUGA:Buat Konten Epik dengan Mudah: Galaxy S24 Series Dilengkapi AI Editing Tools

Strategi pertahanan yang solid yang diterapkan oleh Toni berhasil dilaksanakan dengan baik. 

Sebagai hasilnya, lawan kesulitan menembus pertahanan yang kokoh untuk mencetak gol. 

Pertahanan yang diatur oleh Toni bukanlah tentang ukuran fisik, tetapi lebih tentang keberanian para pemain Indonesia yang berpostur kecil untuk menghadapi pemain-pemain Uni Soviet.

Prestasi Timnas Indonesia yang berhasil menahan imbang Uni Soviet hingga akhir pertandingan menjadi topik pembicaraan yang hangat. 

BACA JUGA:Wajib Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Harus Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi

BACA JUGA:Hasil Survei LKPI: Herman Deru Mendominasi Pemilih Prabowo-Gibran di Sumsel

Bahkan, para atlet Olimpiade Melbourne 1956 pun tak henti-hentinya membicarakan keberhasilan pertahanan Timnas Sepak Bola Indonesia. 

Presiden FIFA, Sir Stanley Rous, bahkan memberikan pujian atas kehebatan pertahanan Garuda.

"Baru sekali ini saya melihat pertahanan yang begitu sempurna," kata Presiden FIFA, Sir Stanley Rous, seperti yang dilaporkan oleh Tabloid BOLA pada edisi 27 Juli 1984.

Pada saat itu, belum ada aturan untuk menentukan pemenang melalui adu penalti. 

Kategori :