Tangan Diinfus Gegara Sakit Demam Berdarah, Razzaq Tetap Berjuang Ikut UTBK SNBT Demi Masuk PTN Impian

Rabu 08 May 2024 - 07:21 WIB
Reporter : Rohim
Editor : Alfery

SUMATERAEKSPRES.ID - Bikin haru! tengah antusiasme pelaksanaan UTBK Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus 2 Lidah Wetan, kehadiran seorang peserta dengan selang infus mencuri perhatian pada Minggu, 5 Mei 2024.

Muhammad Aimanur Razzaq, peserta asal Gresik, hadir dengan semangat yang luar biasa meskipun sedang berjuang melawan demam berdarah dengue (DBD).

Razzaq, yang didampingi oleh seorang perawat, menunjukkan tekadnya yang kuat untuk tetap mengikuti ujian meski sedang dalam kondisi yang kurang sehat.

Penderitaan Razzaq dimulai ketika dia merasakan gejala panas tubuh saat sedang melakukan latihan soal persiapan UTBK SNBT.

BACA JUGA:Pantang Menyerah Lawan Sakit, Nayla Kerjakan Soal UTBK SNBT dari Dalam Mobil, Ini Kata Panitia

BACA JUGA:UI Paling Mahal! Inilah Biaya Pendaftaran 10 PTN Favorit yang Buka Penerimaan Jalur Rapor

Setelah dinyatakan terkena DBD dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Semen Gresik, Razzaq merasa bimbang antara fokus penyembuhan atau tetap mengikuti ujian.

Namun, tekadnya untuk diterima di institusi pilihannya, yaitu ITS dan UB, mendorongnya untuk tetap melanjutkan persiapan ujian.

Meskipun suhu tubuhnya masih tinggi, semangat Razzaq untuk mengikuti ujian tidak surut. Dukungan dari orang-orang terdekatnya, termasuk guru, teman, dan orang tua, membuatnya bertekad untuk tidak menyerah.

Razzaq menyampaikan harapannya agar ujiannya berjalan lancar dan dia bisa diterima di program studi yang diinginkan.

BACA JUGA:Bayaran Seharga Mobil Mewah, Begini Cara Kerja Joki UTBK SNBT yang Viral Tahun Lalu, Peserta 2024 Cek Yuk!

BACA JUGA:PTN Ini Kalahkan UI, UGM dan ITB, Berikut 20 Kampus yang Pendaftarnya Meraih Nilai Tertinggi Pada UTBK SNBT

Muhammad Fathurrahman, perawat yang mendampinginya, menyatakan kekagumannya atas semangat dan ketekunan Razzaq.

Meskipun disarankan untuk istirahat, Razzaq bersikeras untuk mengikuti ujian, sehingga dokter memperbolehkannya dengan pendampingan.

Fathurrahman mengungkapkan bahwa Razzaq seringkali belajar di rumah sakit sambil berjuang melawan penyakitnya.

Kategori :