Namun demikian, tim bulutangkis Putra Indonesia tercatat paling banyak mengoleksi trofi Thomas Cup. Yakni 14 kali juara dan 6 kali runner-up.
BACA JUGA:Melaju ke Final, Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
BACA JUGA:Tragedi Sungai Manna: Pasutri Asal Seluma Terperosok ke Jurang, Istri Hanyut
Indonesia meraih Thomas Cup pada 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, serta 2020.
China menjadi negara pengumpul Thomas Cup terbanyak kedua dengan 10 gelar.
Sepuluh gelar China pada Thomas Cup diraih pada 1982, 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, dan 2018.
Selain itu, Indonesia juga memegang rekor bersama dengan China sebagai negara yang berhasil meraih Thomas Cup dalam 5 penyelenggaraan beruntun sejak 1994 sampai 2002.
Timnas bulu tangkis China baru mengikuti Thomas Cup untuk pertama kalinya pada 1982 setelah kompetisi ini diselenggarakan pertama kali pada 1949.
BACA JUGA:Melaju ke Final, Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
BACA JUGA:Tragedi Sungai Manna: Pasutri Asal Seluma Terperosok ke Jurang, Istri Hanyut
Sementara itu, Indonesia baru berpartisipasi pada Thomas Cup untuk pertama kalinya pada 1958 melalui kualifikasi zona australasia.
Di luar dugaan, pada saat debut pertama inilah Indonesia berhasil meraih trofi Thomas Cup lewat beberapa pemain andalannya, seperti Ferry Sonneville dan Tan Joe Hok.
Tampil di hadapan publik sendiri, China memiliki motivasi berlipat karena trofi Thomas Cup sudah tidak berada di tangan mereka selama enam tahun.
Berikut ini susunan pemaian (Line-Up) Indonesia vs China di Final Thomas Cup 2024:
- MS 1: Anthony Sinisuka Ginting vs Shi Yu Qi
- MD 1: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Liang Wei Keng/Wang Chang