SUMATERAEKSPRES.ID - Mematikan HP ketika sholat apakah batal? Yuk simak jawaban dari tim layanan syariah Kemenag berikut.
Dalam zaman modern seperti sekarang ini, teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Salah satu perangkat teknologi yang paling umum dimiliki oleh masyarakat adalah telepon pintar atau yang lebih dikenal dengan sebutan smartphone.
Namun, di tengah kecanggihan teknologi, ada situasi-situasi tertentu di mana kita diharapkan untuk fokus sepenuhnya pada ibadah, salah satunya adalah saat melakukan Salat.
BACA JUGA:Kemenag Resmi Terbitkan Rencana Perjalanan Haji 1445 H/2024 M: Ini Agenda Lengkapnya!
Salat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, Salat juga menjadi sarana untuk menjaga koneksi spiritual antara manusia dengan Sang Pencipta. Oleh karena itu, menjaga khusyuk dalam Salat menjadi suatu keharusan.
Khusyuk adalah keadaan hati dan pikiran yang fokus serta tenang dalam beribadah, serta terhindar dari segala gangguan yang dapat menghalangi hubungan spiritual dengan Allah.
Dalam konteks teknologi modern, smartphone seringkali menjadi sumber gangguan yang dapat menghalangi khusyuk dalam Salat.
BACA JUGA:Angka Pernikahan di Prabumulih Turun. Ini penjelasan Kepala Kemenag Prabumulih
BACA JUGA:CATAT, Musim Haji 1445H/2024M, Kemenag Sambut Jemaah Lansia dengan Konsep Moderasi Manasik, Apa Itu?
Notifikasi, panggilan, pesan, dan berbagai aplikasi bisa mengganggu konsentrasi saat sedang beribadah.
Oleh karena itu, banyak ulama dan cendekiawan Muslim menganjurkan untuk mematikan atau setidaknya menonaktifkan fitur-fitur yang dapat mengganggu selama Salat.
Namun, pertanyaan muncul mengenai apakah mematikan HP saat Salat bisa membatalkan Salat itu sendiri?
Menurut ulama dan ahli hukum Islam, mematikan HP saat Salat karena berdering tidak akan membatalkan Salat.
Hal ini dikarenakan tindakan tersebut dianggap sebagai gerakan yang sedikit dan juga diperlukan agar Salat jemaah yang lain tidak terganggu.
Dalam Islam, khusyuk dan kesadaran dalam menjalankan Salat sangatlah penting. Jika seseorang mematikan HP karena berdering saat Salat dengan niat yang jelas untuk tidak mengganggu jemaah yang lain, maka itu tidak akan membatalkan Salatnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Bakri Syatha dalam kitab Ianatut Thalibin.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mematikan HP saat Salat bukanlah tindakan yang membatalkan Salat, melainkan merupakan upaya untuk menjaga khusyuk dan ketenangan dalam ibadah.
Kembali pada niat dan kesadaran dalam beribadah merupakan hal yang lebih penting dalam menjalankan ajaran Islam.