SUMATERAEKSPRES.ID - Menjadi pembelajar yang efektif adalah ambisi setiap individu yang menganggap serius perjalanannya dalam meraih pengetahuan.
Di tengah arus informasi yang tak pernah surut, keberhasilan dalam menangkap materi yang diajarkan menjadi kunci utama. Di dalam artikel ini, kami akan membahas tiga strategi unik yang dapat mengubah proses pembelajaran Anda menjadi lebih efisien, bahkan tiga kali lipat lebih cepat dalam pemahaman.
1. Repetisi Berjeda
Teknik repetisi berjeda adalah rahasia di balik mengatur jadwal ulangan materi belajar dengan interval waktu tertentu. Filosofinya sederhana, informasi akan menjadi lebih tertanam dalam ingatan jangka panjang ketika kita mengulanginya secara berkala namun terpisah.
Sebagai contoh, setelah mempelajari konsep tertentu untuk pertama kalinya, Anda mengulanginya setelah 1 jam, kemudian 10 jam, 1 hari, hingga 1 minggu atau bahkan 1 bulan kemudian. Dengan cara ini, otak Anda memiliki waktu yang cukup untuk mengkonsolidasi informasi tanpa kelelahan yang berlebihan.
BACA JUGA:Seragam Sekolah Siswa Tak Berubah, Kemendikbud Berikan Klarifikasi
BACA JUGA:Orangtua Wajib Tau, Perhatikan Gizi Anak Agar Siap Kembali ke Sekolah
2. Pengingatan Aktif
Pengingatan aktif melibatkan usaha untuk mengingat kembali informasi tanpa bantuan dari sumber eksternal. Lebih dari sekadar membaca kembali materi, Anda secara aktif menggali ingatan Anda sendiri.
Metode ini terbukti jauh lebih efektif dalam meningkatkan retensi informasi dibandingkan dengan pendekatan pasif seperti sekadar membaca atau mendengarkan.
Setiap kali Anda melewati sesi repetisi berjeda sebelumnya, tantanglah diri Anda sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari. Ini akan memperkuat ikatan antara informasi dan memori jangka panjang Anda.
3. Pendekatan Feynman
Teknik ini terinspirasi dari pemikiran fisikawan terkenal, Richard Feynman, yang meyakini bahwa kemampuan menjelaskan suatu konsep dengan sederhana adalah tanda bahwa Anda benar-benar memahaminya.
Caranya sederhana: kuasai suatu topik sampai Anda benar-benar menguasainya, lalu coba untuk menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana kepada orang lain. Jika Anda kesulitan dalam menjelaskan suatu konsep, itu berarti Anda belum sepenuhnya memahaminya.
BACA JUGA:Sekolah Kusuma Bangsa Ciptakan Sekolah Pintar Lewat Penggunaan Teknologi IFP