4. Periksa Kandungan Unsur Hara
Pupuk asli biasanya memiliki komposisi unsur hara yang sesuai dengan klaim yang tertera pada kemasan.
Sebagai contoh, pupuk NPK (Nitrogen, Fosfat, Kalium) harus memiliki kandungan nitrogen sekitar 15%, fosfat sekitar 15%, dan kalium sekitar 15%. Periksa kemasan untuk memastikan bahwa kandungan unsur hara sesuai dengan yang diiklankan.
BACA JUGA:Kapan Sebaiknya Tanaman Butuh Pupuk, Cek Disini Jawabannya
BACA JUGA:Ini Panduan dalam Memberikan Pupuk agar Tanaman Tumbuh Subur
5. Label Merk Produsen
Produsen pupuk asli yang tepercaya sering mencantumkan merek mereka secara jelas pada kemasan.
Contohnya, “PUPUK INDONESIA (PERSERO) GROUP” adalah label produsen yang umum terlihat pada pupuk asli. Pastikan Anda melihat label produsen yang sah.
6. Uji Fisik Pupuk
Selain memeriksa label dan komposisi, Anda juga dapat melakukan uji fisik pada pupuk. Beberapa karakteristik fisik yang dapat membantu membedakan pupuk asli dan palsu adalah:
a. Aroma
Pupuk asli umumnya memiliki aroma yang khas, tak terlalu kuat atau tidak terlalu bau. Jika aroma pupuk terlalu tajam atau aneh, itu mungkin indikasi pupuk palsu.
b. Warna
Pupuk asli biasanya memiliki warna yang cerah dan bersih. Pupuk palsu mungkin memiliki warna yang kusam atau tidak biasa.
c. Reaksi dalam Air
Saat mencampurkan pupuk dengan air, pupuk asli akan lebih tahan dan tidak larut dengan cepat. Pupuk palsu mungkin larut dengan cepat atau menghasilkan endapan yang tidak biasa.
Cara membedakan pupuk asli dari pupuk palsu langkah kunci dalam menjaga kualitas hasil panen dan melindungi lingkungan. Petani dan konsumen harus selalu berhati-hati saat membeli pupuk dan memilih produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pemerintah dan otoritas terkait juga perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap produksi dan distribusi pupuk palsu. Dalam dunia pertanian yang semakin kompleks, pendidikan dan kesadaran tentang pupuk yang aman dan berkualitas sangatlah penting.
Semua pihak, termasuk pemerintah, produsen, dan petani, harus bekerja sama untuk menjaga integritas pupuk dan mendukung pertanian yang berkelanjutan. Dengan begitu, pertanian di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan hasil yang optimal bagi seluruh masyarakat.
Mengenali perbedaan antara pupuk asli dan palsu adalah langkah penting dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan. Dengan menghindari penggunaan pupuk palsu, petani dapat menjaga kualitas tanaman mereka dan melindungi lingkungan.