"Memang Idak nian peduli Pemdes ngomong publik bohong nian. Anak Dio gizi buruk, Stunting dak pernah di perhatikan oleh Desa (Pemdes, red)," tegasnya.
Warga menuturkan Suryati memang sudah lama mengalami sakit, hingga dinyatakan meninggal dengan kondisi kelaparan. Warga mempertanyakan kinerja Pemdes Sungai Jernih, mengingat di Dana Desa ada dana Penambahan gizi ibu dan anak serta lansia yang tak pernah kunjung diberikan terhadap warga.
Di lain tempat, Kades Desa Sungai Jernih saat di hubungi, hingga saat ini belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait insident warga Desanya yang tewas akibat kelaparan dan gizi buruk.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, Tasman saat di konfirmasi mengatakan.
Beberapa hari sebelum Suyati ditemukan meninggal, petugas medis sudah turun dan melakukan pengecekan. Bahkan terdeteksi jika sebelumnya Suyati memasang inplan.
"Dari laporan Nakes kami di sungai jernih. Yang bersangkutan terakhir datang ke bidan dipasang implant waktu bulan puaso. Idak ado indikasi Penyakit TBC, HIV dan lainnya. Memang ada mengarah ke kekurangan asupan gizi, dari kondisi fisiknyo, termasuk kebersihan diri," jelas Tasman.
Menurutnya, Petugas Nakes sudah memberikan perhatian terhadap kasus pasien, sehingga pengecekan kesehatan korban selalu dilakukan secara langsung dengan cara mendatangi lokasi.