SUMATERAEKSPRES.ID - Pengasuhan anak bukanlah tugas yang sederhana. Dalam prosesnya, kesadaran akan kekuatan kata-kata yang kita sampaikan kepada anak menjadi sangat penting.
Terkadang, apa yang kita pikirkan sebagai kalimat sepele bisa memiliki dampak besar terhadap perkembangan psikologis mereka.
Ironisnya, tanpa menyadari, seringkali kita menggunakan kalimat-kalimat yang seolah sepele namun berpotensi merusak psikologis anak-anak.
Mari kita telaah beberapa contoh kalimat yang sebaiknya dihindari dalam berkomunikasi dengan anak:
Kalimat yang Mengerdilkan Masalah Anak
Kalimat seperti "Ini tidak apa-apa, itu hanya hal kecil," atau "Kenapa kamu begitu lemah?" seringkali diucapkan dalam upaya menghibur atau memotivasi anak. Namun, tanpa sadar, kalimat semacam ini dapat membuat mereka merasa diremehkan.
Anak-anak memiliki perasaan dan masalah yang penting bagi mereka, meskipun terlihat sepele bagi kita. Mengabaikan atau mengurangi pentingnya masalah mereka dapat membatasi ekspresi emosi mereka dan memperparah kekhawatiran.
BACA JUGA:Ups! Tak Disangka, Ternyata Game yang Digandrungi Anak-Anak Ini Punya Cheater Terbanyak Loh!
BACA JUGA:7 Tips Ampuh Agar Anak Tak Terkena 'Motion Sickness' Saat Mudik
Kalimat yang Membebani Si Kecil dengan Ekspetasi
Menempatkan beban ekspektasi yang berlebihan pada anak bisa menyebabkan stres yang tidak perlu dan membuat mereka merasa tidak mampu.
Ungkapan seperti "Kamu harus mendapatkan nilai A di sekolah," atau "Kenapa kamu tidak bisa seperti adikmu?" dapat memicu rasa tidak aman dan kecemasan.
Sebaliknya, dukungan dan dorongan yang realistis lebih diperlukan. Setiap anak memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda, dan kita perlu memahami hal ini.
Kalimat Tidak Sabaran, Kerap Mengambil Alih Urusan Anak
Terkadang, dalam keinginan untuk menyelesaikan sesuatu dengan cepat atau sesuai keinginan kita, kita mungkin tergoda untuk menggunakan kalimat-kalimat yang menunjukkan ketidakkesabaran atau bahkan mengambil alih urusan anak.