MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID - Penanaman cabai dilakukan Kelompok Tani Tunas Muda Desa Leban Jaya Kecamatan Tuah Negeri, Mura. Ada lahan seluas 2 hektare dengan umur tanaman 65 hari setelah tanam (hst).
Varietas cabai yang ditanam merupakan tavi dan local. ‘’Kita sudah melakukan monitoring Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di kawasan tersebut,’’ ujar Nina Yudiarni SP, petugas as PPEP-POPT.
BACA JUGA:Cara Membasmi Lalat Buah, Mudah dan Praktis, Ini Langkahnya
BACA JUGA:Petani Cabai Desa Simpang 4 OKI Pasang Perangkap Lalat Buah
Hasil monitoring yang dilakukan, OPT yang ditemukan yaitu lalat buah dengan luas serangan 0,1 Ha dan intensitas 2,2 persen. ‘’Gejala serangan pada buah cabai ditandai dengan ditemukannya titik hitam pada pangkal buah,’’ katanya.
Jika dibelah, dalam buah ditemukan larva Lalat Buah. Serangga betina dewasa meletakkan telur di dalam buah, yaitu dengan cara menusukkan ovipositornya pada pangkal buah yang masih muda (masih hijau). ‘’Selanjutnya, larva hidup di dalam buah cabai sehingga membusuk dan gugur,’’ katanya.
Dalam monitoring tersebut juga ditemukan juga musuh alami berupa capung dan laba-laba. ‘’Dalam kegiatan ini ada beberapa rekomendasi yang kita lakukan seperti pengendalian dengan cara eradikasi atau memusnahkan buah yang terserang,’’ ujarnya.
Lalu, pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap Lalat Buah. ‘’ Jika intensitas serangan meningkat lakukan pengendalian menggunakan insektisida berbahan aktif Profenofos.’’ Katanya.
BACA JUGA:Baru Dipetik, Cabai Lebih Fresh
BACA JUGA:Berikan Edukasi Bagi Pelajar dan Pengajar, Cegah OPT Cabai dan Cara Pengendaliannya
Selain itu, lanjutnya, perlu juga dilakukan sanitasi lingkungan. ‘’Monitoring tetap harus dilakukan secara intensif untuk memantau perkembangan OPT,’’ katanya.
Dikatakan, pengendalian secara dini terhadap serangan penyakit pada tanaman harus dilakukan. Karena jika tak segera dikendalikan maka serangan akan meluas. Dampaknya akan membuat serangan hama semakin merusak hasil tanaman. Tentunya produktivitas tanaman akan menurun. Hasil yang didapat pun tak sesuai dengan yang diharapkan. (sms)