"Golkar belum tahu, apa benar apa tidak. PKB juga belum jelas. Begitupula PDI Perjuangan juga belum jelas. PKS pun begitu. Belum ada yang jelas. Jadi saat ini hanya sekadar publikasi dan meningkatkan popularitas semata. Seperti beberapa calon yang berpotensi dari parpol, seperti incumbent Wakil Wali Kota Palembang Fitriyanti Agustinda, Ratu Dewa, Akbar Alfaro," katanya.Tetapi nyatanya menjadi calon juga belum tahu. "Seperti NasDem, belum tentu ke depan mendapat kursi mengusung calon wali kota. Paling tidak minimal harus mendapat 10 kursi baru bisa mencalonkan. Kalaupun dapat 6 kursi, mereka harus berkoalisi," kata dia. Demikian calon lain, menurutnya belum ada kepastian. Jadi jika saat ini sudah mulai menghangat itu baperan saja. Namun, lanjut Bagindo, jika ada calon di luar partai alias independen lebih realistis. Walaupun memang bagi calon independent ini tidak mudah. Karena independen tidak meminta dukungan parpol. Kecuali jika nantinya memenuhi jumlah yang menurut ketentuan Pemilu bisa jadi. Sepanjang tervalidasi dan terverifikasi faktual, dukungan real dan dukungan memenuhi jumlahnya maka dapat maju. Terpenting saat ini, kata dia, bagaimana mereka memberikan garansi dan kerja keras. (iol/fad)
Kategori :