Seleksi eselon II juga dilakukan seobjektif dan setransparan mungkin. Mulai dari administrasi, asesmen oleh lembaga yang kredibel sehingga hasilnya bisa langsung diumumkan selesai tes. Lalu tes makalah, dilakukan penilaian oleh tim pansel dan terakhir wawancara.
Sebagai pembina kepegawaian, dia hanya menerima tiga besar hasil seleksi yang kemudian ditentukan siapa yang terbaik. “Saya berpikir secara objektif, yang dilantik harus posisi nomor satu. Jadi saya setuju dengan pansel nomor satu yang dipilih, terbuka, transparan, dan objektif," pungkas Fatoni.(yun/)
Kategori :