Karena “Malas”

Sabtu 18 Feb 2023 - 23:33 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

Pengamat ekonomi Sumsel, Yan Sulistyo, mengatakan, penyebab masih banyak korban yang tertipu investasi bodong dalam bentuk apa pun, baik itu arisan atau lainnya karena punya sifat malas.

"Malas, tapi mau untung besar, cepat kaya. Sehingga mudah termakan bujuk rayu dengan tawaran dan iming-iming keuntungan besar," cetusnya.

Malas ini, maksud Yan, dalam artian tidak mau belajar, padahal sudah banyak kali kasus/kejadiannya. Bisa juga malas mencari tahu soal latar belakang investasi yang akan diikuti itu. “Karena itu akhirnya menjadi korban investasi bodong ini,” imbuhnya.

BACA JUGA : Kodim Muara Enim Zikir Bersama, Doakan Negeri Terhindar dari Bencana BACA JUGA : Helikopter Mendarat Darurat, Kapolda Jambi Patah Tangan
Menurut Yan, jika saja tidak malas, korban bisa bertanya-tanya seputar investasi itu. Cek ke orang yang lebih mengerti. Atau bisa ke OJK. “Apalagi kalau investasi itu menawarkan keuntungan besar. Harus dipastikan berizin atau tidak dulu, dan sebagainya," beber dia.

Kalau pun nanti pelaku investasi bodong tertangkap, belum tentu juga uang yang sudah diinvestasikan akan kembali. Sebab, kebanyakan pelaku punya latar belakang bukan orang kaya. Sehingga rata-rata mereka tidak dapat mengembalikan  uang yang sudah diinvestasi para korbannya. (tin)

Tags :
Kategori :

Terkait