PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski kasus investasi bodong dan segala jenis motifnya seringkali diungkap dan menjadi heboh. Namun, kasus serupa seolah terus berulang. Pengamat Ekonomi Sumsel, Yan Sulistyo mengatakan, penyebab masih banyak korban yang tertipu investasi bodong dalam bentuk apapun baik itu arisan, dan lainya karena punya sifat malas. "Ini terjadi karena punya sifat malas, dan mau untung cepat. Sehingga mudah terbujuk rayu dengan tawaran dengan keuntungan besar," katanya. Malas, ini juga kata Yan. Dalam artian tidak mau belajar dan malas mencari tau sehingga akhirnya menjadi korban investasi bodong atau tidak legal ini.
BACA JUGA : Titip Pokir, Dewan Main Proyek demi Fee BACA JUGA : Dorong Penegak Hukum Selidiki Pokir Dewan"Kalau dasarnya tidak malas, ya bisa bertanya, bisa cek ke orang lain yang lebih mengerti, bisa juga ke OJK jika menerima tawaran - tawaran investasi yang menawarkan keuntungan besar, berizin atau tidak dan sebagainya," Jelas dia. Sebab, pada dasarnya. Dengan sifat malas ini jadi bodoh. Apalagi kasus - kasus terkait hal ini. Jikapun pelakunya tertangkap belum tentu uang yang sudah yang sudah ada akan kembali lagi. Apalagi jika yang melakukan penipuan ini tidak dapat mengembalikan. Lalu, ditambah lagi yang namanya pelaku penipuan seperti ini kebanyakan juga berasal dari latar belakang yang bukan punya banyak uang. "Jadi mereka bisa saja tidak dapat mengembalikan kembali uang yang sudah di investasi tersebut," tutup Yan. (tin)
Kategori :