PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga Palembang mendapat kabar gembira dengan dibukanya layanan jemput bola untuk pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan dokumen kependudukan lainnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, di bawah kepemimpinan Pj Walikota Ratu Dewa, menggelar acara ini di Auditorium Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) pada hari Selasa,.26 Maret 2024.
Tidak hanya menjadi kesempatan untuk mengurus dokumen, tetapi Pemkot Palembang juga mengambil langkah proaktif dalam mengendalikan inflasi.
Juga mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem dengan memberikan bantuan sebanyak 300 paket Sembako kepada warga di Kecamatan Seberang Ulu II.
BACA JUGA:7 Gerakan Serentak Gebrakan Luar Biasa Pj Gubernur Sumsel, Dampaknya Fantastis Jika Tercapai
BACA JUGA:Duh Parah, Saat Ramadan, Pria diTugumulyo Ini Malah Produksi Tuak, Ini Barang Buktinya!
Antusiasme warga terlihat jelas saat mengurus berbagai dokumen penting dan mendapatkan bantuan sembako secara langsung.
Layanan yang tersedia meliputi pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga (KK).
Pj Walikota Palembang, Ratu Dewa, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah,.baik dari tingkat pusat, provinsi, maupun Pemkot Palembang.
"Program bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta layanan pembuatan dokumen kependudukan disediakan secara gratis,"ujar Ratu Dewa.
BACA JUGA:Wah Mantap Nih, Lapas Kelas IIB Martapura Isi Kegiatan Ramadan, Ajak WBP Khatam 30 Juz dalam Sehari
BACA JUGA:Peluang Emas, PPG Prajabatan Gelombang 2 Mulai Mei 2024. Begini Syarat Wajibnya
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Palembang untuk mewujudkan layanan KIS 100 persen dan memperbaiki kelengkapan dokumen kependudukan.
Ratu Dewa juga mengajak masyarakat untuk berbelanja dengan bijak sesuai kebutuhan guna menjaga stabilitas harga di pasaran dan mengendalikan inflasi.
Sebelumnya, Ratu Dewa juga menggalakkan program penanaman cabai di lingkungan rumah sebagai upaya mengendalikan harga cabai, yang merupakan faktor utama inflasi.