SUMATERAEKSPRES.ID - Ada pernyataan menarik dari mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru (HD) saat hadir dalam acra Iftar Ramadan 1445 H yang digelar KAHMI Sumsel, tadi malam (21/3). Di hadapan ketua KAHMI Sumsel, Joncik Muhammad (JM), HD mengajak untuk berpolitik santun.
Terkait isu yang viral ia dipasangkan dengan JM, HD menegaskan jika jodoh Tuhan yang menentukan. “Namun harus kita awali dengan sukaria dalam menyambut Pilkada 2024 mendatang,” ajaknya disambut tepuk riuh anggota KAHMI dan HMI Sumsel yang hadir.
HD mengajak semua komponen untuk dapat mengurangi fitnah dan landasan kebencian. Dia juga mengatakan tidak pernah berbesar hati. “Saya tidak pernah merasa jagoan, saya hanya orang biasa. Yang jelas mari sama-sama kita menjadikan moral kita dan menjadikan Sumsel maju serta lebih baik,” imbuhnya.
Tujuan untuk menuntaskan pembangunan secara nasional yang selama ini berjalan, khususnya di Sumsel. “Mudah-mudahan ada hilal untuk kita semua,” kata HD. Ketua Umum KAHMI Sumsel, Joncik Muhammad (JM) mengatakan jika dirinya siap untuk ikut dalam Pilgub Sumsel. “Kalau selama ini ditanyakan apakah benar (maju pilgub), yah seorang Joncik yang notebenenya merupakan kader KAHMI-HMI tidak pernah main-main. Apakah nantinya akan berpasangan dengan HD, itu tergantung partai,” tuturnya.
BACA JUGA:Ramadan Seru, Pameran Spesial Auto2000 Fest di Kasablanka Mall dan Pakuwon Mall
BACA JUGA:Ramadan Menempa Insan Polri Kembali ke Jati Diri, Ini Harapan Kapolda Sumsel
Kata JM, dia tak mau buru-buru mendeklarasikan diri. “Kalaupun nantinya kita bersama dengan Nasdem, maka kursi yang ada sebanyak 16. Artinya kursi yang kita miliki lebih satu. Dua parpol berkoalisi PAN-Nasdem sudah dapat memastikan untuk maju pada Pilgub Sumsel,” ujarnya.
Tapi, untuk deklarasi, masih menunggu titah partai. ”Jangan deklarasi dahulu sebelum ada perintah partai. Nanti sudah deklarasi ternyata partai tidak merestui, akan malu kita dibuatnya. Jadi harus ada keputusan dari DPP dulu,” ungkapnya.
Terkait Iftar Ramadan, acara itu merupakan penguatan tali silaturahmi antara anggota KAHMI dan HMI. “Dalam KAHMI dan HMI tidak memandang partai apa pun. JM mencontohkan hadirnya M Iqbal Romzi yang merupakan kader PKS. “Beliau merupakan kader HMI-KAHMI. Dalam tubuh HMI dan KAHMI tidak mengenal parpol. Yang ada membangun Indonesia menuju kesejahteraan bersama,” pungkas JM. (iol/)