SUMATERAEKSPRES.ID - Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Salah satu keberkahannya adalah sering dinikmati mereka yang menggeluti bidang usaha makanan dan pakaian, tak terkecuali para ustaz dan alim ulama, merekapun kebanjiran berkah dari bulan Ramadan. Mulai dari undangan untuk mengajar ngaji, mengisi ceramah di musala dan masjid dan lain sebagainya.
Sejarah juga mencatat bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kemenangan. Perang besar pertama dalam sejarah Islam juga terjadi di bulan Ramadan. Bulan Ramadan merupakan bulan pilihan di antara 11 bulan lainnya. Begitu tinggi nilainya sampai-sampai Nabi Muhammad Saw pernah bersabda;”Sungguh telah datang padamu bulan yang penuh keberkahan, dimana Allah Swt mewajibkan kamu berpuasa, di saat itu dibuka pintu syurga, ditutupi pintu neraka dan dibelenggu setan-setan, dan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Maka barang siapa yang tidak berhasil beroleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia mendapatkan itu buat selama-lamanya. ” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Baihaqi)
Salah satu keutamaan bulan Ramadan lainnya adalah sebagai bulan tarbiyah/pembinaan. Selama satu bulan penuh kita dibina dengan berbagai pembinaa, mulai dari pembinaan untuk menjadi orang yang sabar, tekun beribadah, memperbanyak ibadah kepada Allah dalam rangka mencapai ketakwaan. “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (QS.Al Baqoroh :183)
BACA JUGA:Ramadan Sehat Bertajuk “The Taste of Sahara”, Sajikan Paket Buka Puasa Ala Timteng BACA JUGA:Rapper Lil Jon Jadi Mualaf di Bulan RamadanSelain Ramadan sebagai bulan tarbiyah, Ramadan juga merupakan bulan dimana Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia.Bulan Ramadan, yang pada bulan itu Alquran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan pejelasan tentang petunjuk itu, dan sebagai pemisah antara yang haq dan yang bathil.( Al Baqoroh 185). Menurut riwayat, malaikat Jibril selalu datang kepada Rasulullah Saw pada bulan Ramadan dan memberikan bimbingan kepada Rasulullah dalam mempelajari Alquran
Ramadan ibarat tamu yang harus disambut dengan sukacita dan bergembira ria, karena Ramadan membawa keberkahan yang begitu banyak. “Seandainya umatku menyadari keistimewaan yang terkandung dalam bulan Ramadan, niscaya mereka mengharapkan setiap tahun isinya menjadi Ramadan” (Al-Hadis).
Selama bulan suci Ramadan juga kita selalu dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Bahkan diam dan tidurpun dinilai oleh Allah sebagai ibadah bagi mereka yang berpuasa.. Kitapun dianjurkan untuk lebih banyak diam, merenung, beritikaf dan bertafakur kepada Allah. Menyesali dan sembari memohon ampunan-Nya.
Berpuasa dibulan suci Ramadan bukan hanya menahan diri dari haus, lapar dan nafsu syahwat, tetapi juga menahan semua organ yang ada di tubuh manusia untuk melatih diri agar terhindar dari perbuatan dosa. Banyak kejahatan yang terjadi yang berawal dari mulut. Dan tak terbilang kejahatan juga terjadi karena pikiran, hati dan perasaan yang ada pada manusia.
Dengan puasa di bulan Ramadan kita diajarkan untuk medekonstruksi kemapanan hidup yang cenderung pengap dan penuh dengan rutinitas yang terkontamiasi oleh berbagai nafsu syetan dan dosa. Lalu selama Ramadan Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk intropeksi diri dan mengkoreksi diri terhadap semua perilaku lahir bathin kita, lalu merekonstruksi ulang dan merevitalisasi kesucian kita yang sesungguhnya. Dengan demikian, Allah menyediakan Ramadan sebagai bulan untuk membersihkan diri dan membakar semua kesalahan dan dosa-dosa kita untuk kemudian kembali dalam keadaan suci. (*)