Sayangnya, Kapolsek IB I Kompol Ginanjar Aliya Sukmana SIK, enggan dikonfirmasi terkait 2 perampokan di wilayah hukum polseknya 2 hari berturut itu. Dia menyarankan agar mengkonfirmasinya langsung ke Kasat Reskrim Polrestabes Palembang.
Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah SIK MH, menyatakan teknis penyelidikan dan penanganan perkaranya ada di polsek setempat. “Sesuai dengan locus delicti, atau tempat peristiwa pidana itu terjadi,” sebutnya, Jumat, 15 Maret 2024.
Meski begitu, sambung Haris, pihaknya dari Satuan Reskrim Polrestabes Palembang mem-back up proses penyelidikan dan berkoordinasi dengan Polsek IB I. “Terlebih kasus yang terjadi, menjadi atensi dan jadi perhatian masyarakat luas,” katanya.
Untuk senjata yang digunakan pelaku, juga masih dalam penyelidikan. “Apakah itu benar senjata api, atau sekadar korek api yang bentuk dan modelnya sama seperti senpi organik dan rakitan tersebut," imbuhnya.
BACA JUGA:Gagal Beraksi di Perumnas Talang Kelapa, 2 Pelaku Curanmor Bersenpi Sukses di Minimarket
BACA JUGA:Rapat di Rumah Kades, Pasutri Ini Bawa Senpira, Begini Akhirnya Nasibnya
Pihak kepolisian masih terus menelusuri dan mengidentifikasi pelaku, berdasarkan dari rekaman CCTV yang beredar luas di media sosial. “Berbagai metode juga dilakukan, mencari bukti pendukung berkenaan identitas pelaku. Semoga saja, bisa segera menangkap pelakunya,” pungkasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto SIK, mengungkapkan 2 kasus perampokan diduga menggunakan senpi itu, mendapatkan atensi langsung dari Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK.
Sudah dibentuk tim khusus gabungan dari Ditreskrimum Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang, dan Unit Reskrim Polsek IB I. ”Saat ini tim sudah bergerak di lapangan, masih lidik. Doakan saja akan segera terungkap," harap Sunarto, kemarin.
Senada dikatakan Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SH SIK. "Saat ini masih dilakukan penyelidikan," katanya, melalui pesan singkat WhatsApp. Termasuk jenis senjata yang digunakan pelaku untuk mengancam korban, masih dalam penyelidikan. (afi/kms/air/)