"Di Kota Prabumulih ada dua macam pengangguran. Ada yang kami latih dan bantu alat karena ingin menjadi wiraswasta. Ada pula yang ingin bekerja, saya yang melamarnya dan warga melamar ke saya. Tidak ada syarat khusus semuanya gratis yang penting tidak malas," sebutnya.Tak hanya itu, kedepan pihaknya pun berharap akan mendirikan kampung Prabumulih baik di dalam negeri dan luar negeri sekalipun seperti Jepang. "Saya menginginkan suatu saat ada kampung Prabumulih di negara lain," imbuhnya.
Disinggung berapa kuota yang akan diberangkatkan ke Jepang? Ridho mengaku sebanyak-banyak nya yang penting di back up Pemkot Prabumulih. Hanya saja, sekarang ada 80 pengangguran yang mengikuti pelatihan dan nantinya ikut seleksi pengiriman ke Jepang tahap awal.Koordinator penyelenggaraan luar negeri Kementerian Tenaga Kerja RI, Bukhori mengatakan, saat ini kita sedang menikmati bonus demokrasi. Sementara Jepang sebaliknya. "Inilah peluang bagi kita untuk memanfaatkan kesempatan. Warga Jepang tidak punya angkatan kerja muda dan kita melimpah maka melalui program magang ini bisa ditingkatkan pembangunan SDM khususnya di kota Prabumulih," sebutnya mengaku sangat mengapresiasi Wali Kota Prabumulih tentang program pemagangan ke Jepang. Suvervisor Internasional Manpowor Development Organization Jepang, Mr Kawahara Hirotaka untuk kuota pengiriman ke Jepang tak terbatas. Hanya saja, selama Covid-19 ini, kuota pekerja yang diperlukan Jepang semakin meningkat. "Kalau tenaga kerja yang pertama ini berprestasi, maka akan menambah kuota selanjutnya," tukasnya. (chy/adv)
Kategori :