Soal kalah menang dalam pemilu menurutnya hal biasa. "Kita tidak mempermasalahan kalah. Namun kecurangan dalam pemilu memang harus dibenahi," tambahnya.
Hanura sejauh ini telah memilih caleg dengan SDM yang benar benar andal. "Caleg yang kita pilih bukan sembarangan. Mereka memilikj bidang ilmu serta kedekatan dengan masyarakat. Tapi bila kecurangan bermain, sulit bagi partai lain untuk dapat maju dan menang dalam pemilu," bebernya.
Ketua DPW Partai Umat, Dr Niko Pransisko, enggan berkomentar banyak soal hasil tak maksimal dalam Pemilu 2024.. "Saya tidak mengikuti pemilu. Jadi lebih konsen pada bisnis saja," katanya.
Terpisah, Ketua DPW Partai Gelora Sumsel, Erza Saladin ST juga enggan berkomentar banyak atas raihan suara minor partai yang dipimpinnya. "Masih dalam proses perhitungan," tukas dia.
Secara nasional, hingga 22 Februari pukul 12.00 WIB, dengan suara masuk sementara 61,21 persen, PDIP masih meraih suara tertinggi dengan 16,87 persen. Diikuti Golkar 15,12 persen, Gerindra 13,43 persen dan PKB 11,8 persen. Lalu, Nasdem 9,4 persen, PKS 7,48 persen, Demokrat 7,41 persen, PAN 6.93 persen dan PPP 4,05 persen. (iol/kms/*)