*Diduga Tertimpa Travelling Block Rig
PALI - Seorang pekerja Rig Pengeboran minyak rig NRem -04 yang beroperasi di sumur BNG-34, milik Pertamina Hulu Rokan Field Adera yang berada di Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan, Jumat lalu (10/2) dikabarkan tewas akibat mengalami kecelakaan kerja. Korban diketahui bernama Efriadi (35), warga asal Desa Raja Barat, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI. Dia tewas diduga akibat tertimpa Travelling Block Rig. "Diduga Derrickman (Operator Menara Bor, red) lalai dalam mengoperasikan peralatan pada Rig Pemboran NREM-04 Sumur BNG-34 Adera Field di Desa Benuang itu," ujar salah satu warga setempat yang tidak mau namanya ditulis. Pjs Field Manager Pertamina Adera Irdham Rahman membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya juga langsung menghentikan pekerjaan dan meminta seluruh kru untuk melakukan Safety Stand Down."Tentu kami atas nama pribadi dan perusahaan turut berdukacita cita dan turut mendoakan almarhum semoga mendapat tempat yang terbaik di Sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. Untuk penyebab kejadian, sedang diinvestigasi," ujarnya melalui keterangan pers.Mendapatkan informasi kecelakaan kerja tersebut, Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin SIK MH bersama Kapolsek Talang Ubi Kompol A. Darmawan SH langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Talang Kampai, Desa Benuang. BACA JUGA : Mandi Hujan Ternyata Bisa Memacu Kreativitas dan Imajinasi Anak, Cek Alasannya Disini BACA JUGA : SUDAH DIBUKA! Beasiswa Australia Awards Scholarships 2023, Simak Kategori dan Kriterianya Dikonfirmasi terkait hal itu Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin SIK MH mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap insiden yang menewaskan Efriadi dan satu rekannya mengalami patah tulang. "Kita masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap insiden ini," kata Kapolres PALI.
Ditempat terpisah Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan juga turut menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini. "Sesaat setelah kejadian tim Pertamina langsung melakukan evakuasi korban dengan harapan korban dapat diselamatkan, namun takdir berkata lain," ungkapnya.Dirinya juga mengungkapkan, bahwa pihak SKK Migas dan PEP Adera Field akan terus melakukan proses penanganan lebih lanjut atas kejadian ini. "Fokus kami adalah penanganan insiden dan korban, namun melihat kondisi seperti saat ini pendampingan kepada keluarga korban juga menjadi fokus utama kami," lanjutnya. Dalam kesempatan ini dirinya juga menyampaikan apresiasi atas tindakan cepat tanggap dari PEP Adera Field dalam penanganan insiden kecelakaan yang terjadi. " Hulu Migas menerapkan PTK 005 tahun 2018, terkait aturan keselamatan kerja dan lindung lingkungan, namun dengan upaya menjaga ketahanan energi nasional yang masif dan agresif, resiko tidak dapat dihindari termasuk kejadian semacam ini," terang Anggono. (ebi)
Kategori :