PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam peradaban Tionghoa yang kaya akan simbol dan makna, ikan mas koki muncul sebagai salah satu ikon yang paling mencolok dan berkesan.
Tak hanya sekadar ikan hias biasa, ikan mas koki memancarkan keindahan yang memesona dan memikat hati siapapun yang melihatnya.
Namun, lebih dari sekadar kecantikannya, ikan ini membawa beban makna dan keberuntungan yang dalam dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Sejak zaman kuno, ikan mas koki telah dianggap sebagai lambang keberlimpahan, kekayaan, dan kesuksesan dalam budaya Tionghoa.
BACA JUGA:Selain Hemat Subsidi dan Impor LPG, Penggunaan Gas Mampu Tekan Emisi
BACA JUGA:Serap Aspirasi, Perjuangkan di Tingkat Provinsi
Bentuk tubuhnya yang gemulai dan warnanya yang mencolok dianggap merepresentasikan kemakmuran dan keberuntungan yang melimpah ruah.
Karena itu, ikan mas koki sering menjadi elemen penting dalam praktik feng shui, yang diyakini membawa harmoni dan energi positif ke dalam rumah dan kehidupan pemiliknya.
Tidak hanya memiliki makna simbolis yang dalam, ikan mas koki juga memiliki akar yang kuat dalam sejarah dan budaya Tionghoa.
Pertama kali dibudidayakan di Tiongkok sekitar 1.000 tahun yang lalu, ikan mas koki telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan tradisi masyarakat Tionghoa.
BACA JUGA:Pembobol Rumah Sadar Kamera CCTV, Berusaha Tutupi Wajahnya, Ini Hasil Curiannya
BACA JUGA:Demi Kejar Target Net Zero Emissions, Dorong Implementasi CCS/CCUS
Perjalanan panjangnya melalui berbagai perubahan zaman dan pergeseran budaya telah membuatnya menjadi simbol yang tak tergantikan dalam kehidupan masyarakat Tionghoa.
Dengan keindahan yang memesona dan makna simbolis yang mendalam, ikan mas koki telah menjadi salah satu elemen yang paling dihargai dalam budaya Tionghoa.
Kehadirannya tidak hanya sebagai hiasan yang memperindah lingkungan, tetapi juga sebagai pengingat akan kekayaan budaya dan kearifan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Tionghoa.