SUMATERAEKSPRES.ID - Hutan bakau adalah jenis hutan homogen pesisir pantai yang didominasi oleh pohon bakau. Jenis hutan ini tersebar di berbagai negara dunia dekat dengan garis khatulistiwa yakni wilayah tropika dan sedikit di subtropika.
Sehingga, bakau banyak dijumpai di Indonesia. Terutama pada wilayah dengan sifat khasnya berupa pelumpuran yang bermanfaat untung mengurangi abrasi tanah, daerah dengan salinitas tanah yang tinggi, dan daerah yang mengalami daur penggenangan akibat pasang-surut air laut.
Pohon bakau adalah nama lokal untuk berbagai tumbuhan dari genus Rhizophora. Tanaman ini adalah salah satu jenis pohon yang mendominasi hutan bakau.
Bakau banyak berkembang di bagian luar hutan bakau yang menghadap ke ombak. Flora ini tumbuh d iatas lumpur yang tidak hanya berfungsi untuk menghalau pasangnya ombak lautan, tapi juga menjadi tempat tinggal serta sumber makanan untuk banyak makhluk hidup di hutan bakau lainnya.
Ciri utama pohon bakau yaitu jenis akarnya. Akar tunjang (still root) pada tanaman bakau-bakauan berfungsi untuk mempertahankan posisi pohon bakau ketika ombak dan pasang-surut air laut menerjangnya.
Hutan bakau di Buleleng, Bali-foto : Dinas Lingkungan Hidup Buleleng-
Pohon bakau juga memiliki ketahanan yang tinggi di daerah bersalinitas garam seperti bibir pantai dan pesisir. Beberapa jenis bakau mampu menyaring 90-97% kandungan garam melalui akarnya. Sisa garam yang sudah terserap ke dalam tubuh pohon bakau akan dialirkan menuju daun. Ketika jumlah garam yang terakumulasi di daun tua dan akan terbuang bersamaan dengan gugurnya daun-daunnya.
Jenis-jenis Pohon Bakau di Indonesia
Bakau merupakan istilah lokal di Indonesia untuk menyebut tanaman-tanaman dalam genus Rhizophora. Jenis-jenis pohon bakau yang sering dijumpai di Indonesia antara lain yaitu:
1. Rhizophora apiculata (Bakau Minyak)
arakteristik morfologi dan ciri-ciri bakau minyak yang dapat kita amati antara lain yaitu:
• Daun: Berkulit, warna hijau tua dengan hijau muda pada bagian tengah dan kemerahan di bagian bawah. Gagang daun panjangnya antara 17-35 mm dan dengan warna kemerahan. Letak dan sebaran daun sederhana dan berlawanan. Bentuk daun elips menyempit dengan ujung yang meruncing. Ukuran masing-masing daun pada bakau minyak sekitar 7-19 x 3,5-8 cm.
• Bunga: Biseksual yaitu memiliki serbuk sari dan kepala putik. Kepala bunga kekuningan yang terletak pada gagang berukuran <14 mm. Letak bunga berada di ketiak daun. Formasi bunga pada bakau minyak berkelompok (2 bunga per kelompok). Daun mahkota berjumlah 4, berwarna kuning-putih, tidak ada rambut, panjangnya 9-11 mm. Kelopak bunga juga 4 dengan warna kuning kecoklatan, melengkung. Bunganya memiliki 11-12 benang sari dan tidak bertangkai.
• Buah bakau minyak: Buah kasar berbentuk bulat memanjang seperti buah pir, berwarna coklat, panjang buah sekitar 2-3,5 cm, berisi satu biji fertil. Hipokotil silindris, berbintil, berwarna hijau jingga. Leher kotilodon berwarna merah jika sudah matang. Hipokotil memiliki panjang 18-38 cm dan diameter 1-2 cm.
Ketika curah hujan tinggi maka produksi dan terbentuknya bunga pada pohon bakau minyak (Rhizophora apiculata) akan bertambah dan diikuti banyaknya jumlah bunga yang berguruan. Musim berbunga dan berbuah untuk jenis ini adalah dari September-Desember.
Bakau minyak dapat tumbuh mencapai 30 meter. Sistem perakarannya unik dengan ketinggian mencapai 5 meter berbentuk akar udara yang keluar dari cabang pohon. Kulit kayu berwarna abu-abu tua dan berubah-ubah.
Jenis tanaman bakau ini tersebar di Sri Lanka, seluruh wilayah Malaysia dan Indonesia hingga Australia Tropis dan Kepulauan Pasifik.
-foto : fpk unair-
2. Rhizophora mucronata (Bakau Hitam)
Spesies Rhizophora mucronata mempunyai beragam penyebutan dan nama lokal di Indonesia seperti pohon bangka itam, dongoh korap, bakau hitam, bakau korap, bakau merah, jankar, lenggayong, belukap dan lolaro.
Karakteristik dan ciri-ciri pohon bakau hitam antara lain sebagai berikut:
• Daun: Daun berkulit. Gagang daun bakau hitam berwarna hijau dan memiliki panjang 2,5-5,5 cm. Pinak daun terletak pada pangkal gagang daun berukuran 5,5-8,5 cm. Letak masing-masing daun bersifat sederhana dan berlawanan. Bentuk daun berupa elips melebar hingga bulat memanjang. Ujung daunnya meruncing dan ukuran masing-masingnya 11-23 x 5-13 cm.
• Bunga bakau hitam: Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat biseksual, masing-masing menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Letak bunga berada di ketiak daun. Formasi bunga pohon bakau hitam berkelompok (4-8 bunga per kelompok). Daun mahkota berjumlah 4, berwarna putih dan mempunyai rambut-rambut sepenjang 9 mm. Bunganya memiliki 4 kelopak, berwarna kuning pucat, dan panjangnya 13-19 mm. Benang sari pada bunga tanaman bakau hitam berjumlah 8 dan tidak bertangkai.
• Buah: Buah cenderung lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm dan berwarna hijau-kecoklatan. Tekstur buahnya seringkali kasar di bagian pangkal dan berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintil. Leher kotilodon kuning ketika matang. Ukuran hipokotil memiliki panjang 36-70 cm dan diameter 2-3 cm.
Musim berbunga dan berbuah pada pohon bakau hitam berada di kisaran bulan Juli-November setiap tahunnya.
Pohon bakau hitam dapat tumbuh mencapai ketinggian mencapai 27 meter. Warna dari kulit kayu gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal. Akarnya termasuk jenis akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah. Daun berkulit dan gagang daun berwarna hijau.
Jenis bakau ini tersebar di Afrika Timur, Madagaskar, Mauritania, Asia tenggara, seluruh Malaysia dan Indonesia, Melanesia, Mikronesia dan Hawaii.
3. Rhizophora stylosa
Karakteristik dan ciri-ciri spesies pohon bakau Rhizophora stylosa antara lain yaitu:
• Daun: Daun berkulit dan berbintik teratur di lapisan bawah. Gagang daun berwarna hijau, panjang gagang 1-3,5 cm, dan mempunyai pinak daun dengan panjang 4-6 cm. Letak daun bersifat sederhana dan berlawanan. Bentuk daun pada jenis pohon bakau ini berupa elips melebar. Ujung daunnya meruncing.
• Bunga: Gagang kepala bunga seperti cagak, biseksual dan masing-masing menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Letak bunga tersebar di ketiak daun. Formasi bunganya berkelompok (8-16 bunga per kelompok). Bunga bakau jenis ini mempunyai 4 mahkota bunga berwarna putih dan berambut dengan panjang 8 mm.
• Buah: Panjang buah berkisar 2,5-4 cm, berbentuk seperti buah pir, berwarna coklat dan berisi 1 biji fertil. Hipokotil silindris, berbintil agak halus. Leher kotilodon kuning kehijauan ketika matang.
Musim berbunga dan berbuah pada jenis pohon bakau Rhizophora stylosa berada di kisaran bulan Oktober-Desember.
Tinggi pohon dapat mencapai hingga 10 meter, kulit kayu yang halus dan bercelah, berwarna abu-abu hingga kehitaman. Pohon bakau ini memiliki akar tunjang dengan panjang hingga 3 meter dan akar udara yang tumbuh dari cabang bawah. Daunnya berkulit dengan bintik teratur di lapisan bawah, gagang daun berwarna hijau dan panjang.
Jenis bakau ini tersebar di wilayah Taiwan, Malaysia, Filipina, sepanjang Indonesia, Papua New Guinea dan Australia Tropis. Berdasarkan penelitian, spesies Rhizophora stylosa dapat kita temukan di Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Sulawesi, Sumba, Sumbawa, Maluku dan Papua.
Manfaat Pohon Bakau
Manfaat pohon bakau sangatlah banyak dan beragam. Secara ringkas, kita dapat mengategorikan manfaat-manfaat bakau menjadi 2 bentuk yaitu manfaat ekologi dan ekonomi.
Berikut beberapa manfaat pohon bakau yaitu:
Manfaat Bakau Secara Ekologi
• Penahan abrasi pantai
• Menangkap karbondioksida dan menukarnya dengan oksigen, sehingga mencegah pemanasan global
• Penahan badai dan angin yang bermuatan garam
• Penahan intrusi air laut ke daratan
• Tempat hidup beragam makhluk hidup baik itu yang berlindung, mencari makan dan tinggal
• Menjaga kualitas air lewat akar tunjang yang mampu menyerap polutan-polutan
Manfaat Bakau Secara Ekonomi
• Tempat rekreasi dan pariwisata, dari manfaat ini masyarakat sekitar hutan bakau dapat mengelola tempat wisata tersebut secara mandiri dengan desa atau pemerintah daerah
• Sumber bahan kayu bakar dan bangunan, hal tersebut dapat membantu penghematan anggaran rumah tangga untuk dialokasikan pada kebutuhan yang lain
• Bahan penghasil obat-obatan, banyak dari masyarakat Indonesia yang meyakini khasiat dari tanaman bakau memiliki banyak khasiat.
• Menjadi tempat bekerja masyarakat sekitar sebagai nelayan dan petani tambak hutan bakau dan hutan mangrove
Persebaran Bakau di Indonesia
Pohon bakau termasuk komponen pembentuk pada hutan mangrove, maka persebaran kedua hutan ini di Indonesia tidak berbeda.
Biasanya kita dapat menemukan pohon bakau dan hutan bakau di Indonesia pada daerah-daerah di bawah ini:
• Sisi barat dan timur pulau Sumatera: Persebaran hutan bakau di pulau Sumatera tidaklah menyeluruh yakni hanya berada di wilayah barat dan timur dengan luasannya mencapai 417.000 hektare
• Pulau Jawa: Hutan bakau di pulau Jawa hanya terdapat di beberapa titik yakni seperti di pantai utara Jawa bagian barat dan tengah dengan luasan hutan sebesar 34.400 hektare.
• Sepanjang pesisir pulau Kalimantan: Persebaran hutan bakau di Kalimantan terbilang merata, yakni ada di sepanjang pesisir pantai di Kalimantan, Luasan untuk hutan bakau sendiri mencapai 165.000 hektare
• Sepanjang pesisir pulau Sulawesi: Sama dengan Kalimantan, persebarannya merata di sepanjang pesisir pantai di Sulawesi dengan luasan mencapai 53.000 hektare.
• Bali dan Nusa Tenggara: Luasan hutan bakau di wilayah pesisir pulau Bali dan Nusa Tenggara mencapai 3.700 hektare
• Bagian barat dan pesisir utara pulau Papua: Keberadaan dan persebaran hutan bakau maupun mangrove di Indonesia memang paling banyak ditemukan di Papua. Luasan hutan mangrove sendiri yang dimiliki Papua mencapai 2.943.000 hektare. (*)