Korban juga termasuk yang jarang berkomunikasi melalui media sosial. Pernah ngepos di WA pada 2/2 lalu.
Yang juga jadi pertanyaan pihak keluarga juga motif pelaku. Seakan ada dendam mendalam dengan korban. Karena Tidak ada barang yang hilang dari dalam rumah, termasuk sepeda motor.
Kerabat korban juga menyesalkan bapak korban (Darmawan) yang tidak mengunci rumah.
Saat kejadian tiga pintu rumah informasi dalam kondisi tidak terkunci. Sehingga pelaku malam kejadian diduga leluasa berbuat aksi kepada korban.
"Dak nganeng (dengar) ada suara jeritan. Mungkin dibekap," kata kerabatnya yang lain.
Sedang pada saat kejadian korban diduga dibunuh dengan menggunakan sajam sejenis pisau.
Karena melihat luka pada tubuh yang kondisinya cukup dalam. Namun sajam ini tak ditemukan di sekitar TKP saat olah TKP.
Serta ada perlawanan dari korban melihat luka pada bagian tangannya.
"Kemungkinan matinya sekitar jam 4 pagi. Karena melihat kondisi tangan masih bisa mudah digerakan," ujar pihak keluarga mengingat apa yang disampaikan polisi. Listrik sempat pada jam 3 pagi. Tapi diduga pelaku beraksi sebelum listrik padam.
Korban baru diketahui tewas saat temannya pada pagi hari mengajak mandi ke sungai. Posisi rumah korban berada persis di bibir sungai. Serta ada pangkalan mandi dibagian bawah rumahnya.
"Biasa saling antau (panggil, red) mandi pagi dan sore," ujar tetangga korban.
Sebelumnya, warga Desa Suka Merindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dihebohkan dengan terjadinya kasus pembunuhan.
Kejadiannya pada Kamis (8/2) diperkirakan sekitar jam 08.00 WIB.
Korbannya Dina (18), gadis remaja yang ditemukan terkapar bersimbah darah. Korban ditemukan di atas tempat tidur dalam kondisi terlentang.