Jangan sampai kegiatan belanja justru mengganggu waktu ibadah. Untuk itu utamakan dulu melakukan ibadah.
Ingat sesungguhnya tujuan utama Anda berkunjung ke Tanah Suci yaitu untuk memanfaatkan waktu yang Anda miliki untuk giat beribadah demi memperoleh ridho dari Allah SWT.
3. Cari pusat perbelanjaan
Untuk memperoleh harga yang murah, tentu harus diketahui pusat-pusat perbelanjaan yang ada misalnya di Makkah ada Pasar Zakfariah, di Jeddah ada Pasar Balad dan Bab Makkah, dan di Madinah ada Pasar Kurma dan pusat pertokoan di basement Taiba Arac Hotel.
kalau tidak mau bepergian terlalu jauh, hampir di setiap penginapan jamaah haji banyak terdapat penjual oleh-oleh haji dadakan yang harganya juga hampir dengan di pusat-pusat perbelanjaan.Tapi memang di pusat perbelanjaan, variasinya lebih banyak. "Pilihan lebih banyak," kata anggoa Media Center Haji, Nazli, yang telah berbelanja di Pasar Zakfariah.
4. Siapkan uang riyal
Untuk berbelanja lebih nyaman jika menggunakan uang setempat. Selain bisa membawa dari Tanah Air maka jamaah bisa juga menukar uang rupiah maupun dolar menjadi riyal di "money changer" yang banyak tersedia di pusat berbelanjaan. Harganya bisa lebih mahal dibanding di Tanah Air.
Selain itu bisa juga mengambil uang dari ATM bank setempat dengan menggunakan kartu debet bank-bank Indonesia.
Kartu debet dan kartu kredit bank Indonesia tentu saja bisa juga digunakan di toko-toko yang sudah memasang alat untuk menerimanya.
Hati-hati, lebih baik ditanya dulu apakah dikenakan biaya tambahan atau tidak. Sebagai contoh, di sebuah toko emas di Madinah, mengenakan biaya sebesar tiga persen dari harga jual. Bahkan banyak toko yang juga mau menerima uang rupiah.
5. Berani menawar dan cek harga
Sebelum membeli hendaknya melakukan survei di beberapa toko untuk membandingkan harga, namun umumnya untuk barang-barang yang umum dibeli, harga tidak terlalu berbeda jauh.
Setelah ada barang yang diinginkan tidak ada salahnya menawar harga, apalagi jika ingin membeli barang dalam jumlah banyak karena biasanya diberikan harga khusus.
Untuk menawar barang tidak perlu khawatir karena Sebagian besar penjual atau penjaga toko di Tanah Suci mengerti bahasa Indonesia, bahkan tidak sedikit penjaganya adalah warga Indonesia. Tetapi kalau menawar terlalu rendah, jangan heran jika pedagang mangatakan "Bahil..bahil..." atau "Pelit..pelit".
6. Hati-hati barang palsu
Banyak pula ditemui barang-barang palsu atau kualitas yang buruk. Sebagai contoh, salah satu barang yang sering dicari adalah tasbih dari kayu koka (konon tongkat kayu Nabi Musa dibuat dari kayu ini). "Kayu koka adanya di Mesir. Jika ada yang menawar dengan harga murah maka keasliannya diragukan," kata seorang tenaga musiman Furqon yang juga menawarkan tasbih dari kayu Koka.