KUDUS-Rencana Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud untuk mendirikan pabrik minyak goreng (migor) di Kabupaten Muba terus menunjukkan progres. Jumat (10/2), mantan Kepala Bappeda Muba itu mendatangi Plant PT Pura Barutama Divisi Engineering untuk menggarap kerja sama pembangunan pabrik mini minyak goring (migor).
"Mendirikan pabrik minyak goreng ini mimpi saya, insya Allah kita akan wujudkan mimpi ini. Dan hari ini terjawab, PT Pura Barutama Divisi Engineering rupanya telah menggarap alat mesin pengolahan untuk pabrik mini minyak goreng yang bersinergi dengan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian," ungkap Pj Bupati Apriyadi Mahmud saat berkunjung ke perusahan yang berada di Kudus, Jawa Tengah. Lanjutnya, rencana pendirian Pamigo tersebut berangkat dari keprihatinan dirinya pada saat terjadi kelangkaan minyak goring beberapa waktu lalu yang sempat menjadi isu nasional. Selain itu kata dia, Kabupaten Muba memiliki 350 ribu hektare perkebunan kelapa sawit. "Potensi bahan bakunya kita sangat banyak, apalagi petani kelapa sawit rakyat di Muba mempunyai TBS yang berkualitas tinggi yang berasal dari program replanting yang diinisiasi Bupati Dodi Reza beberapa tahun lalu dan sawit tersebut juga salah satunya merupakan sawit yang ditanam perdana oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Program PSR tahun 2017 di Desa Panca Tunggal Kecamatan Sungai Lilin," terangnya. Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini menambahkan, saat ini Pemkab Muba telah menyiapkan lahan seluas 30 hektare di Kecamatan Keluang yang merupakan lahan eks Madec Center untuk menjadi lokasi Pamigo. "Kita sudah siapkan lahan, mesin pengolahan digarap PT Bura Barutama Divisi Engineering. Insya Allah ini bisa terealisasi, harapannya harga migor di Muba lebih murah dan menjadi produk asli lokal Bumi Serasan Sekate," harapnya. Sementara itu, General Manager Plant PT Pura Barutama Divisi Engineering, Dandy Zulkarnain mengatakan Pj Bupati Apriyadi Mahmud mempunyai misi yang mulia terutama dalam perencanaan pendirian pabrik minyak goreng. "Ini sangat luar biasa, apalagi dari sisi ketersediaan bahan baku TBS kelapa sawit akan mendorong peningkatan kesejahteraan petani sawit rakyat, kemudian komitmen terus mendorong hilirisasi komditas kelapa sawit," ucapnya. Ia menambahkan, saat ini mesin Pamigo sedang diuji laboratorium dan ini juga menjadi proyeksi skala prioritas Ditjen Perkebunan Kementan. "Kalau kami melihat Pamigo sudah sangat tepat berada di Muba, apalagi sangat didukung melalui kebijakan pak Bupati Apriyadi," tegasnya. Selain itu, ia merinci untuk satu unit mesin Pamigo dalam waktu sehari bisa melakukan pengolahan 7,5 ton TBS untuk menjadi migor. "Saat ini mesin sedang uji laboratorium," bebernya. Ia mengaku, PT Pura Barutama Divisi Engineering selain telah menciptakan mesin pengolahan bensin sawit (bensa) dan pamigo juga telah memproduksi mesin pertashop, cable way atau kereta gantung angkut kelapa sawit, konjac production line, pengolahan sampah, mesin cuci garam, rumah potong hewan, dan shorgum. "Kami juga telah bekerjasama dengan banyak pihak diantaranya Kementan, Cargill dan banyak perusahaan dan lembaga lainnya," pungkasnya. Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Apriyadi Mahmud juga melakukan visit ke beberapa lokasi pembuatan mesin oleh PT Pura Barutama Divisi Engineering (Kur/)
Kategori :