*Ketika Momen Hari Kasih Sayang Jadi Peluang Memacu Omzet
Hari Kasih Sayang identik dengan makanan cokelat. Tak heran jika cokelat berbagai variasi jadi buruan. Supaya omzet meningkat, pelaku usaha pun menghadirkan inovasi cokelat kekinian, harganya pun cukup murah mulai Rp6.500 per cokelat. Ardila Wahyuni - PALEMBANG KIOS Rumah Cokelat yang berada di kawasan Bukit sore itu ramai dikunjungi konsumen. Terlihat dua remaja putri sedang membeli cokelat lolipop berbentuk hati. Dari depan toko, etalase juga memajang berbagai cake, seperti brownies, donat, dan lain sebagainya. Di bagian etalase depan terdapat berbagai kreasi cokelat dengan beragam bentuk. Mulai dari cokelat boneka, cokelat bunga, cokelat buket, dan kreasi lainnya yang sangat cantik dan memanjakan mata."Cokelat buket ini kreasi terbaru dari Rumah Cokelat," kata owner New Rumah Cokelat, Rina Evelyn kepada koran ini, Jumat (10/2). Diakuinya, cokelat ini sebenarnya sangat simple dan bisa bikin sendiri di rumah. Caranya, kata dia, cukup mudah. Hanya butuh satu bahan yakni cokelat dan dilumer. Kemudian dicetak. "Bisa dikreasikan dengan cokelat warna lain seperti stawberry atau vanila susu," ucap dia.Ia mengatakan saat Valentine Day memang permintaan cokelat mengalami peningkatan dari hari biasanya. Mereka biasa membeli untuk diberikan orang terkasih, baik itu orang tua, guru, pasangan, teman, pacar atau sekedar buah tangan untuk dimakan bersama saat Valentine Day. BACA JUGA : Iwan Pahlevi, Pecinta Topi Asal Palembang Yang Koleksi 700 Topi Branded
“Pesanan nanti biasanya saat H-1 atau Hari H. Konsumen yang beli pun beragam, mulai dari buket hingga cokelat butiran (satuan). Harga bervariasi mulai Rp6.500 hingga Rp385 ribu per cokelat. Namun yang paling banyak peminat itu bear toples, yakni cokelat yang ada di toples dan disandingkan dengan boneka beruang sehingga sangat lucu. Harganya pun terjangkau Rp65 ribu," ucap perempuan berambut panjang itu.Menurut lulusan Akuntansi Universitas Trisakti ini, sebenarnya kreasi cokelat tetap sama berasal dari cokelat basic yang dilumerkan, kemudian dibentuk dan dikreasikan sesuai selera. "Ide suka datang tiba-tiba, mana yang ingin dibikin langsung eksekusi," katanya lagi. Dalam berinovasi, dirinya sangat jarang membuat cokelat atau kue yang kekinian atau yang viral di media sosial. Hal tersebut lantaran kue atau cokelat tersebut biasanya hanya bertahan beberapa saat saja setelah itu hilang. BACA JUGA : PPDB Lebih Awal, Ini Daftar Lengkap Kuota Siswa SMA Unggulan di Sumsel
Makanya, kata Rina, dirinya lebih memilih berinovasi terhadap produk cake atau kue-kue yang lama. Misalnya brownies pangang, brownies pandan, dan lainnya. "Orang Palembang ini untuk selera tidak neko- neko. Mereka lebih suka yang original, kalau ada yang baru hanya sebentar. Ya kembali lagi ke selera asal," ucap dia.Bicara soal awal mulai usaha, ia mengatakan dirinya sempat bekerja di perusahaan. Saat itu bosnya sering keluar kota atau negeri sambil membawa oleh-oleh cokelat sehingga membuat dirinya menyukai cokelat. Beranjak dari situ dirinya memutuskan tahun 2016 membuka usaha cokelat. "Awal merintis usaha tidak muda, tapi ya jalani saja dan yakin dengan inovasi dan kreasi yang ada," sebut dia. (*/fad/)
Kategori :