"Ayo pada 14 Februari kita berbondong-bondong datang ke TPS. Pilih perwakilan di legislatif maupun memilih calon pemimpin bangsa ini ke depan agar menjadi lebih baik lagi," ajaknya.
Dalam kegiatan itu, Kabaharkam dan jajaran disuguhkan atraksi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota oleh personel Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang.
BACA JUGA:Polres Lahat Perkuat Barisan, Tegaskan Amankan Pemilu dan Netralitas
BACA JUGA:PUNCAK PEMILU, Tak Boleh Matikan Handphone
Keamanan puncak pesta demokrasi lima tahunan 14 Februari 2024 nanti menjadi harga mati. Tak hanya personel Polri yang dikerahkan, tapi juga TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto juga mengerahkan 446.219 prajurit untuk membantu pengamanan pemilu.
Pemeriksaan pasukan di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dilakukan Panglima, Kamis (1/2) lalu.
Hasil pemeriksaan. Dipastikan seluruh prajurit sudah siap membantu Polri dalam melaksanakan tugas pengamanan.
BACA JUGA:Kapolres OKU Timur Tinjau KPU-Bawaslu, Cek Kesiapan Pemilu 2024
BACA JUGA:Jelang Pemilu, KPUD Muratara Gelar Simulasi Tahap II
Kesiapan prajurit menjadi poin sangat penting dalam melakukan pengamanan. ”Karena itu kami mengecek kesiapan mereka, termasuk perlengkapan pendukung,” ungkap Panglima.
Mantan KASAD itu mengungkapkan, persiapan pengamanan pemilu sudah dilaksanakan sejak jauh hari.
Koordinasi dengan Kepolisian terus dilakukan, termasuk yang terkait dengan rencana kontijensi di semua level.
”Pangkotama atau pangdam memiliki rencana kontijensi. Ada faktor alam dan nom alam yang harus dihadapi,” kata dia.
BACA JUGA:Kerjasama Forkopimda Palembang dan Tokoh Agama untuk Mewujudkan Pemilu Tanpa Konflik
BACA JUGA:Temui Personel Polsek, PPK, dan Pengawas Tingkat Kecamatan, Ini Pesan Kapolres Lahat Terkait Pemilu
Faktor non alam, ucap Jenderal Agus, seperti kerawanan konflik sosial. Salah satunya netralitas TNI.
Semua jajaran di TNI sudah diingatkan kepada seluruh prajurit aktif dilarang terlibat dalam aktivitas politik.
”Kami ikuti saja koridor seperti itu. Dan yang paling penting dalam pelaksanaan pemilu, KPU, Bawaslu, dan seluruh elemen masyarakat mengawasi,” bebernya.
Jenderal Agus menambahkan, pihaknya sudah memeriksa ulang perbantuan proses distribusi logistik pemilu. Utamanya ke daerah-daerah yang sulit diakses.
Tujuannya tidak lain untuk memastikan seluruh logistik pemilu terdistribusi dengan baik. ”Kemarin ada masalah di Papua pada saat pendistribusian logistik pemilu terjadi longsor sehingga dibantu oleh pasukan TNI,” tukas dia.(kms)