SUMATERAEKPRES.ID - Banyak kebiasaan unik bujang gadis di Kayuagung yang biasa mereka lakukan pada malam ganjil di minggu terakhir Bulan Suci Ramadan ada istilahnya "Miah Malaman."
Istilah ini merupakan di mana pasangan laki-laki berbuka puasa di rumah keluarga pasangan wanita dengan membawa petasan dan sejumlah uang untuk diberikan kepada pasangan wanitanya dalam menyambut Hari Raya idul Fitri.
Kegiatan buka puasa bersama ini biasanya dilakukan pada malam ganjil yakni 21 Ramadan, malam ke 23, malam ke 25, malam ke 27 dan malam ke 29.
Nantinya pasangan wanita akan menyiapkan buka puasa istimewa dengan berbagai macam makanan mulai dari aneka jenis kue basah seperti Maksuba, Engkak lapis, Puding dan lainnya. Ada juga model, tekwan, pempek ,kolak , jus hingga nasi beserta lauk.
BACA JUGA:Mengenal Antat-Antatan, Tradisi Unik dan Penuh Makna dari Masyarakat Kayuagung Menyambut Ramadan
BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Makan Bersama Saat Isra Mikraj di Indonesia
Pada malam tersebut pasangan laki-laki akan dijamu dengan buka puasa bersama keluarga pasangan wanita. Mereka akan berbuka bersama dan menikmati hidangan yang sudah disiapkan.
Nah saat akan berbuka bersama itu pasangan laki-laki ini akan membawa petasan yang nantinya ditabuh setelah buka bersama dilakukan.
Ini menandakan kegembiraan bagi pasangan muda mudi tersebut bisa melakukan buka puasa bersama keluarga pasangan wanita dan keluarganya.
Karena hanya di malam ganjil di minggu terakhir Bulan Suci Ramadan ini bisa dilakukan.
Miah Malaman tersebut menjadi momen yang berbeda dibandingkan malam-malam sebelumnya.
Karena kedua pasangan ini bisa berbuka bersama mereka juga bisa ngobrol dengan kedua orangtua dan saudara pasangan wanita nya.
BACA JUGA:Makanan Tradisional Palembang: Telok Ukan, Gulo Puan, dan Gelenak, Nyaris Terlupakan
BACA JUGA:Mengenal Rumah Ulu, Rumah Tradisional OKU yang Anti Gempa dan Tahan Lama hingga Ratusan Tahun
Setelah melakukan salat Maghrib bersama isya dan tarawih biasanya pasangan ini akan mengobrol santai di teras rumah.