*Penumpang Tabrakan Speedboat
BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID– Misi pencarian penumpang dari tenggelamnya speedboat Sinar Agung yang menabrak perahu ketek, pada Minggu 4 Februari 2024, dinyatakan berakhir. Dua korban tenggelam dan 1 jenazah yang dibawa saat itu, semuanya sudah ditemukan Senin 5 Februari 2024.
Pertama kali ditemukan, jenazah Acha (4). Acha merupakan anak dari Triono, yang meninggal dunia lantaran sakit. Sehingga jenazahnya saat itu yang dibawa dari Palembang menuju kampung halaman.
Namun musibah kecelakaan air itu terjadi di Perairan Tanjung Serai, Desa Bunga Karang Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Minggu 4 Februari 2024, sekitar pukul 00.30 WIB.
"Benar, sekitar pukul 06.15 WIB satu jenazah (Acha) berhasil ditemukan mengapung di sekitar lokasi awal kecelakaan,” jelas Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin SE.
BACA JUGA:Anak Denny Caknan dan Bella Bonita Lahir Prematut
BACA JUGA:Langkah Cepat dan Mudah Agar Anak Gemuk Dalam Satu Minggu
Tim Sar Gabungan terus melakukan pencarian. Sekitar pukul 09.30 WIB, giliran ditemukan korban Eko, dalam keadaan meninggal dunia. “Ditemukan sekitar 12 Km dari lokasi awal kejadian,” jelas Raymond.
Terakhir, jenazah ketiga atas nama Gunadi, sekitar pukul 11.00 WIB. Mengapung sekitar 13 Km dari lokasi awal kejadian kecelakaan. “Dengan telah ditemukannya ketiga korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup,” pungkas Raymond.
Seperti diberikatakan, speedboat Sinar Agung dengan mesin 40 PK bertabrakan dengan perahu ketek bermuatan kelapa. Speedboat Sinar Agung, dengan serang Sudarno (40). Speedboatnya membawa jenazah Acha, anak dari Triono yang meninggal dunia di rumah sakit.
Dalam speedboat itu, ada 8 anggota keluarga Triono serta kerabatnya. Mereka berangkat dari simpang PU Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin menuju Primer 8 Kecamatan Lalan, Muba.
BACA JUGA:Dampak Negatif Konsumsi Pete pada Ibu Hamil: Risiko Tersembunyi yang Perlu Diketahui
BACA JUGA:Optimalisasi Percepatan Perubahan Wajah Kota
Akibat tabrakan karena faktor cuaca itu, lampung speedboat pecah dan karam. 3 penumpang ditemukan tewas saat itu juga. Yakni, Sumiyem (ibu Triono), Winarni (ayuk Triono) dan Dwi (bidan), istri Amal, guru SMP 1 Lalan.
Sedangkan penumpang yang selamat, Triono (guru SDN Mekar Jaya), Juandi (adik ipar Sriyono), Nando (Fery Putra), Sunyoto (adik Ngadimin) dan Darno (serang speedboat). Sementara 2 hilang tenggelam, Eko (anak Sriyono), Gunadi (kakak triono). Termasuk jenazah yang dibawa, Acha (anak Triono). (kms/air)