MARTAPURA - Sebanyak 38 orang warga asal Kabupaten OKU Timur menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Negara yang paling banyak dituju yaitu Taiwan dengan jumlah 16 orang. Kemudian 12 orang ke Malaysia. Sisanya, 2 orang ke Polandia, 2 orang ke Romania, dan 2 orang ke Singapura. Hal itu diungkap Kepala Disnakertrans OKU Timur Alfian Syawal.
"Kemudian untuk ke Hongkong ada satu orang, Saudi Arabia ada satu orang, dan Inggris ada satu orang,"papar Alfian. TKI asal OKU Timur yang akan berangkat, sambung Alfian, harus melalui perusahaan pendamping, agar jelas perjanjian penempatan antara TKI dan perusahaan, beserta besaran gaji juga harus jelas. "Namun untuk pelatihan kerja bagi TKI, anggaran kita tidak ada ya,"papar Alfian. Disnakertrans OKU Timur sendiri tetap memberi pelatihan keahlian seperti las, buat batako hotmug dan pembuatan stempel. Hanya saja pelatihan itu diberikan kepada masyarakat umum dan bukan diberikan khusus kepada calon TKI. Pelatihan untuk masyarakat OKU Timur khsususnya yang tinggal di Bumi 1001 Puyang itu, lanjut Alfian terus menjadi perhatian pihaknya, hal ini untuk mengurangi pengangguran. "Banyak manfaat pelatihan yang kita berikan kepada usia muda yang masih produktif, dan tentu harapannya mereka yang dilatih ini bisa membuka lapangan pekerjaan juga," tandasnya.(sal/)
Kategori :