Jadi Kebun Sayur Percontohan
BATURAJA – Kebun demplot (percontohan) sayur di Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat di bawah binaan Dinas Pertanian OKU kini makin eksis. Beragam tanaman yang ada di kebun tersebut tumbuh subur. Bahkan, sayur mayur itu juga sudah ada yang panen kembali. “Sudah ada sayur yang panen kembali,” kata Garsubi, penggagas kebun demplot sayur tersebut, kemarin (7/2). Sayur yang panen itu pun beragam. Mulai dari kacang panjang, buncis hingga kangkung. ‘’Untuk kebun sayur tersebut kini juga sudah diapresiasi rekan-rekannya dari BPD desa lainnya,’’ katanya. Menurutnya, dari BPD lainnya juga memiliki keinginan untuk bisa mewujudkan kebun sayur di tempat mereka. Ungkapan ini terlihat saat para anggota BPD melakukan kunjungan ke kebun demplot tersebut. Seperti kunjungan dari BPD Desa Lubuk Batang Lama, Padang Bindu, dan lainnya. Dikatakannya, untuk proses pembuatan kebun itu sendiri dimulai dari nol. Mulai dari membuka lahan. Karena lahan ini sebelumnya merupakan lahan telantar. Penuh dengan rumput ilalang dan tanaman lainnya. ‘’Kita bersama-sama membersihkan lahan tersebut,’’ katanya. Dikatakan, pembuatan kebun tersebut baru dimulai pada November 2022. ‘’Alhamdulillah, sampai saat ini aneka tanaman sayur yang ada di kebun tersebut sudah bisa tumbuh subur. Tentunya dengan menggunakan alokasi pupuk yang cukup,’’ katanya. Di tempat tersebut, lanjutnya, ada rumah bibit yang dijadikan tempat proses pengembangan bibit. ‘’Dengan adanya kebun tersebut kami berharap warga Desa Pusar lainnya bisa termotivasi. Mereka bisa bercocok tanam di halaman rumah mereka. Jika bingung untuk memulai menanam, bisa menanyakan pada kita. Kita siap memberikan penjelasan tentang cocok tanam,’’ jelasnya. Apalagi, penanaman beragam tanaman baik di kebun maupun di sekitaran halaman rumah merupakan salah satu upaya untuk mendukung program Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Banyak manfaat yang bisa diambil jika menanam tanaman sendiri. Selain lahan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif, hasilnya juga bisa bernilai ekonomi. ‘’Karena dari hasil kebun yang menghasilkan aneka sayur mayur tersebut, selain bisa untuk dikonsumsi sendiri. Juga sayurnya bisa dijual untuk perputaran modal tanaman berikutnya,’’ ujarnya. (bis/)
Kategori :