PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Beberapa persoalan sosial maupun bencana di Provinsi Sumsel sejauh ini mampu tertangani dengan baik. Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menyebut beberapa indikasi itu berjalan baik, baik itu dalam pencegahan inflasi, kemiskinan ekstrem, stunting, dan sebagainya. Menurutnya itu semua tak lepas dari kekompakan dan kerja keras seluruh pihak.
“Berkat kekompakan dan kerja keras yang sudah kita tunjukkan bersama, capaian Sumsel beberapa tahun terakhir cukup menggembirakan. Di antaranya pertumbuhan ekonomi yang membaik, penurunan tingkat kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi daerah dengan baik.
Terima kasih atas kehadiran para peserta rakor ini sebagai bentuk komitmen bersama bekerja keras dan berupaya menciptakan Sumsel lebih baik,” katanya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergitas Forkopimda Sumsel dalam Penanganan Bencana, Mencegah Inflasi, Kemiskinan Ekstrem, Stunting, Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 Guna Mempertahankan Sumsel Zero Konflik” di Hotel Aston, Kamis, (25/1/).
Melalui rakor ini, lanjut Agus, ia berharap menjadi salah satu wadah terintegrasinya kabupaten/kota di Sumsel sehingga berkolaborasi dan bersinergi menciptakan serta memelihara kondusivitas bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kehidupan bermasyarakat di daerah. Melalui peningkatan urusan pemerintahan umum dan peran Forkopimda di daerah.
BACA JUGA:BPBD Sumsel Gelar Rakor Penanganan Dampak Bencana Banjir dan Tanah Longsor
BACA JUGA:10 Drakor Paling Seru dan Bikin Baper di Tahun 2024, Sudah Nonton Belum?
“Di antaranya dalam menangani bencana, mencegah inflasi, kemiskinan ekstrem, stunting, Pemilu dan Pilkada tahun 2024. Pertemuan ini untuk sinergi dan koordinasi terkait apa yang bisa kita lakukan bersama,” bebernya.
Pihaknya juga mengevaluasi, membahas persoalan setiap daerah, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan sesuai tupoksi masing-masing sehingga capaian yang ada lebih baik lagi. Apalagi saat ini bencana yang berada di Sumsel seperti banjir, angin puting beliung, kebakaran termasuk karhutla, tanah longsor, dan erosi tepi sungai masih terjadi.
“Bencana itu mengakibatkan kerugian tak sedikit, seperti rusaknya barang dan bangunan, dari kerusakan ringan hingga berat,” cetusnya. Pemprov pun berupaya menyalurkan bantuan meringankan beban korban bencana. “Mudah-mudahan bantuan ini berkesinambungan dan marilah kita semua bersama bahu-membahu meringankan beban masyarakat terdampak bencana tersebut,” papar dia.
Terkait penanganan inflasi, tambah Fatoni, Pemprov Sumsel juga telah melaksanakan berbagai upaya salah satunya menggelar operasi pasar murah, menyediakan bahan pokok murah terjangkau, dengan dukungan Bulog, PTPN, dan perusahaan-perusahaan terkait, Bank SumselBabel pun turut membantu. “Kita harus bersinergi untuk menangani kemiskinan ekstrem dan stunting,” kata dia,
Kata Fatoni, anak-anak adalah generasi penerus, generasi harapan di masa mendatang. “Upaya memberantas stunting harus terus-menerus. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi. Kita selalu berharap semoga stunting dapat kita atasi bersama,” cetusnya. Semoga anak-anak khususnya di Sumsel memiliki masa depan lebih baik, sehat, dan cerdas.
BACA JUGA:Rakor Peserta Pemilu di Lahat, Kampanye Senyap jadi Bahasan, Kenapa?
BACA JUGA:Tunggu Rakor, Siapkan Formasi CPNS
Selanjutnya menyongsong pemilu, pihaknya mengoptimalkan seluruh sarana prasarana yang ada. “Kita sukseskan setiap tahapan pelaksanaan pemilu dan pilkada sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. Kita harus mengantisipasi dan menangkal berita-berita negatif, seperti hoax, isu SARA, dan lain-lain,” jelasnya.
Karena hal ini bisa menjadi sumber konflik yang menyebabkan kesalahpahaman dan perpecahan. “Marilah kita memelihara dan menjaga situasi dan kondisi tertib dan aman. Kita harap kondisi Sumsel tertib, terkendali, dan zero conflict,” pungkas dia.