Ssedangkan bergelimang dosanya dia sendiri yang menanggung dan dia mengabulkan permintaan syaiton agar tetap kekal sampai hari kebangkitan.
Berkata Iblis: Ya Rabbku Kalau begitu makan beritahulah kepadaku sampai hari manusia dibangkitkan. (QS. Al-Hijr:36)
Jadi dikabulkannya doa tidak selamanya menunjukkan kesalehan seseorang, meskipun hal tersebut merupakan hukum asalnya dan tidak dikabulkannya doa juga tidak selamanya menunjukkan rusaknya seseorang meskipun itu adalah hukum asalnya.
Allah Maha Bijaksana bisa saja dia tidak mengabulkan doa hambanya untuk suatu hikmah yang dia ketahui, bahkan nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah memohon kepada Allah doanya dikabulkan dan memohon kepadaNya, namun tidak dikabulkan.
BACA JUGA:Peran Doa dalam Islam, Ibadah Pahala yang Dijanjikan Allah
Pernah Rasulallah memohon kepada Allah tiga perkara, namun Allah hanya mengabulkanku dua perkara dan menolak satu permintaanku.
"Aku memohon agar tidak membinasakan umatku dengan paceklik maka Dia mengabulkan, aku memohon kepadaNya agar tidak membinasakan umatku dengan ditenggelamkannya air bah maka dia mengabulkanNya, aku memohon agar tidak terjadi pertikaian di antara sesama mereka tetapi terjadilah fitnah dan peperangan antara mereka, namun Allah tidak mengabulkannya." (HR. Muslim 2890).
Apabila Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabulkan doa, maka puji dan sanjunglah Allah serta bersyukurlah kepadaNya.
Kalaupun Doa belum terkabul jangan sampai meninggalkannya, justru ketuklah pintu doa kepadaNya, selalu Mintalah dengan mengiba dan dengan merengek, karena Allah Maha Pemurah yang suka mendengar doa hambaNya.