BACA JUGA:Seperti Apa Islam Menyikapi Perkelahian yang Mengakibatkan Hilangnya Nyawa Seseorang
Ketika untuk berkurban, Qabil orangnya pelit dicarinya gandum yang kualitasnya buruk untuk dikurbankan sedangkan Habil memberikan kambing yang terbaik untuk dikurbankan.
Kemudian Allah menyuruh mereka untuk meletakkan korban mereka masing-masing di atas bukit.
Tak lama kemudian Allah mengirim api untuk menyambar. Kurban Habil diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala disimpan di surganya Allah Subhanahu wa Ta'ala sampai nanti dijadikan pengganti leher Nabi Ismail ketika akan disembelih oleh bapaknya, nabi Ibrahim.
Ini termasuk kambing yang tidak punya induknya tapi berjalan di muka bumi karena dia disimpan di surga bukan berada di dunia.
Setelah melihat kurbannya tidak diterima oleh Allah, maka tambah sakit hatilah Qabil.
Akhirnya dia pun mengancam Habil seperti yang ada dalam surah al-Maidah ayat 27 yang artinya ''Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua Putra Adam Qobil dan Habil dengan sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban maka diterima salah satunya dan tidak diterima dari yang lainnya maka berkata yang tidak diterima korbannya Sungguh Aku akan membunuhmu mulai timbul rasa dengki iri hati yang diterima korbannya. Sesungguhnya Allah hanya menerima korban dari orang-orang yang bertakwa."
Habil pun menasihati Qabil. ''Kalau membunuh aku, kau akan jadi penghuni neraka. Qobil sungguh kalau kau menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, Aku tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu, Aku tidak akan membalas.''
Padahal dalam riwayat, Habil ini orangnya besar kekar dan lebih kuat daripada Qabil kalaupun keduanya bergulat pastilah Qabil kalah. Ini semua dilakukan Habil karena rasa takut kepada Allah yang menguasai alam semesta ini.
Disuatu hari Habil ini telat pulang ke rumah, maka Nabi Adam 'Alaihissalam memerintahkan Qabil untuk mencari Habil.
Sewaktu Qabil mencari dia melihat Habil sedang tertidur, karena Habil ini merasa letih habis menggembala kambing-kambingnya.
Melihat Habil sedang tertidur timbullah niat jahat Qabil, dia segera mengambil batu batu besar kemudian dia lemparkan di kepala Habil hingga terbunuhlah Habil.
Inilah kematian pertama yang terjadi di muka bumi dan kejahatan pertama yang dilakukan manusia.
BACA JUGA:Masjid Merogan, Ritus Sejarah Perkembangan Islam di Palembang Mahakarya Kiai Merogan