7. Perang Arab - Israel pertama kali pecah pada Mei 1948, dimana bangsa Arab mengalami kekalahan, dan wilayah Arab Palestina semakin luas dikuasai zionis Israel.
Dimana 77 persen wilayah di kuasai Israel setelah kekalahan bangsa Arab Palestina di perang pertama, yang mana ini lebih luas dari wilayah yang disepakati dalam resolusi.
8. Bangsa arab kembali Perang dengan Israel pada Juni 1967 (selama 6 hari), namun kembali mengalami kekalahan.
Akibatnya semakin luas wilayah yang dikuasai Israel meliputi semanjung sinai (mesir), dataran tinggi gollan (suriah), yarussalem timur dan jalur gaza.
9. Setelah menderita kekalahan perang dua kali pada 1948 dan 1967 bangsa Arab kemudian mulai bersedia melakukan perundingan damai dengan Israel untuk mengembalikan wilayah Arab yang diduduki Israel pada 1967.
BACA JUGA:Usir Warga Gaza dari Kamp Pengungsian, Israel Tebar Ayat Alquran dari Helikopter
10. Sejumlah pertemuan dilakukan untuk mencapai kesepakatan tersebut, Palestina diwakili PLO Yasser Arafat di Oslo Norwegia pada 1993 dan berhasil mencapai kesepakatan pembentukan pemerintahan otonomi di jalur Gaza dan tepi barat.
Hasil kesepakatan itu membagi 3 wilayah, Area/tepi A di kuasai Palestina atau sekitar 18 persen meliputi; Jenin, Nablus, Betlehem dan Hebron.
Kemudian area/tepi C dikuasi Israel atau sekitar 60 persen. Dan sisanya 22 persen dikuasai secara bersama-sama.
Tapi perjanjian Oslo 1993 ini juga masih belum dapat menyelesaikan konflik Arab Palestina begitupun sejumlah perundingan lainnya gagal terbentuknya negara Merdeka Palestina.
BACA JUGA:7 Lagu Populer Tentang Palestina, Arti Liriknya Auto Bikin Mewek
Sayap militer gerakan hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam adalah sebuah faksi perlawanan dan pemberontakan melawan pendudukan tentara zionis Israel di wilayah Palestina yang telah berdiri sejak 1987.-Foto: akun X @shayksulaiman-
11. Palestina akhirnya membekukan perundingan damai dengan Israel sejak 2014 akibat pembangunan pemukiman pendudukan ilegal oleh kaum zionis Yahudi secara sepihak.
Hingga akhirnya Hamas dan faksi-faksi di Jalur Gaza mengambil alih perlawanan bersenjata terhadap Israel.
Sejak itu terhitung sudah 4 kali letusan peperangan terjadi, yaitu tahun 2008, 2012, 2018, dan 2021.