PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - - Bus by The Service atau Teman Bus yang dikelola PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) di-warning oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Suharto, meminta kepada PT TMPJ dapat meningkatkan demand BTS/Teman Bus hingga akhir tahun ini.
Sebab, berdasarkan data seat load factor masih begitu rendah, sementara nilai subsidi yang digelontorkan Kemenhub setiap tahunnya terbilang tinggi. Diketahui nilai subsidi untuk BTS atau Teman Bus di Kota Palembang itu mencapai Rp2 miliar per bulan atau Rp24 miliar per tahun.
"Silakan PT TMPJ melakukan re-routing atau mencari rute baru yang potensial untuk meningkatkan tingkat keterisian penumpang. Karena kita pada dasarnya dari Kemenhub akan mendukung apa yang dilakukan terkait pelayanan untuk masyarakat," ujarnya lagi.
BACA JUGA:Giliran Teman Bus Setop Operasional, Sejak September Belum Dibayar Kemenhub
BACA JUGA:Sedihnya Nasib Bus Transmusi Ini! Sudah Rusak, Hangus Terbakar Pula
Direktur TPJM, Antony Rais mengatakan rendahnya seat load factor BTS atau Teman Bus lantaran beberapa faktor. Pertama moda transportasi massal di Kota Palembang ini bukan hanya BTS, tapi ada juga LRT. Minat masyarakat menurun karena rute terlalu lama kosong sehingga moda transportasi online dan kendaraan pribadi banyak jadi pilihan penumpang.
"Re-routing juga sudah kita lakukan, seperti mencoba rute Pusri yang dipindahkan, begitupun di Plaju load factor-nya masih seperti itu (rendah)," sampainya. Adapun jumlah BTS, lanjut Antony, saat ini ada 59 unit dengan status 54 beroperasi dan sisanya 5 unit cadangan. "Tapi sekarang yang kita operasionalkan busnya hanya 49 unit," katanya.
Saat ini rute yang dioperasikan, yaitu rute Alang-Alang Lebar-Ampera (via soekarno-Hatta), Alang-Alang Lebar-Talang Jambe, Sako-Palembang Icon, Palembang Icon-Plaju. "Kita sudah mengurangi jumlah bus, makanya dari Direktur Angkutan Jalan juga menyarankan dievaluasi. Apakah bus terlalu besar, maka bisa diajukan sesuai kebutuhan tapi ini menyesuaikan dengan keuangan pusat," tambahnya.
Dengan pengurangan jumlah bus yang dioperasikan, diakui Antony, jika juga dilakukan pengurangan karyawan. "Dari driver ada 16 dan staf ada 5," jelasnya. Terkait bakal distop anggaran subsidi untuk Teman Bus jika masih rendah seat load factor sampai akhir 2024, pihaknya masih evaluasi bersama Dinas Perhubungan dan SI (Surveyor Indonesia).
"Bersama-sama tim ini kita melakukan cek ulang karena memang tempat-tempat (rute) strategis sudah tidak ada lagi," tukasnya. Sementara data PT TMPJ, penumpang BTS atau Teman Bus pada tahun 2023 sebanyak 1,4 juta, naik dari tahun sebelumnya. (tin/fad)