Pun di Surabaya tidak ditemukan penyebab sesaknya dada saya. Ternyata pembuluh darah utama saya (aorta) pecah. Sepanjang 50 cm.
Setelah itu baru kali ini bisa bersama-sama lagi. Kaki harus kuat. Harus naik-turun di stasiun bawah tanah, ganti-ganti kereta dan antrean yang panjang.
Tiap pagi saya harus tetap sport dansa agar kaki sekuat mereka. Kursi roda itu pun kami bawa naik kereta cepat: Beijing-Shanghai. Kemarin.
BACA JUGA:Desember Emas
Mereka baru kali pertama naik kereta cepat sejauh itu: 4,5 jam. Sejauh Jakarta-Medan atau Jakarta-Makassar.
Dalam hidup sesekali ikut maunya cucu. Kecuali satu: ikut naik roller coaster. (*)
Kategori :