MURATARA - Sejumlah tokoh pemekaran dan tokoh pemuda Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), mulai membahas bursa percalonan bupati-wakil bupati. Bahkan, informasinya sejumlah nama menyatakan siap maju ikuti bursa pencalonan bupati-wakil bupati di Muratara 2024.
Dr Ir Anang Kosim salah satu pejabat di Kemenpora RI, yang mangaku sebagai putra daerah Muratara, siap turun gunung, ikuti bursa pencalonan bupati-wakil bupati Muratara mendatang. Sosok Anang Kosim, sudah tidak asing lagi di kalangan birokrat Provinsi Sumsel. Beragam bidang jabatan pernah dia tempati di Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Beberapa pekan terakhir di tengah warga Muratara tengah viral video Anang Kosim yang dimintai tanggapan soal bursa pencalonan bupati Muratara 2024. Dia mengatakan sudah banyak perkembangan di Kabupaten Muratara, tapi belum maksimal. "Ke depan kita harus bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dan daerah bagaimana ke depannya agar seluruh warga, tokoh-tokoh di Muratara saling mendukung dalam membangun Muratara," katanya. Terkait pesta Dedokrasi di 2024 nanti di Kabupaten Muratara, Anang Kosim mengaku, sangat berminat sekali dan ingin turun mengaplikasikan ilmu birokrasi yang dia dapat selama ini di Muratara.Baca juga : Alihkan Dana Aspirasi ke Dapil Lain, Anggota Dewan Ini Kena Tegur Partainya"Tapi saat ini saya mau melihat dan melirik dulu keadaan di Muratara. Karena selaku ASN ada aturan khusus. ASN berpolitik maka akan dipecat dengan tidak hormat, itu harus dipertimbangkan dengan matang," ulasnya. Dia mengomentari, sudah banyak pihak dari tokoh masyarakat, maupun partai politik yang meminta dia maju di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Jawa Timur, Provinsi Jambi dan Sumsel. "Tapi saya sangat fokus di wilayah Sumsel. Saya ingin membangun Muratara, banyak sekali di Muratara itu tanah mati tidak produktif," ucapnya. Dia mengaku, dengan skill, keilmuan dan jaringan yang dia miliki, dengan waktu 3 tahun saja, dia optimis Kabupaten Muratara sudah bisa terlihat perubahan yang cukup besar. "Intinya dua hal keamanan dan transportasi lancar," tegasnya. Sementara itu, tokoh masyarakat di Kabupaten Muratara Khairul Alamsyah menyarankan agar saran dan isu politik di masyarakat itu, harus diberikan wadah. Dia menyarankan, agar ada forum akbar, untuk menentukan nilai standar Bupati dan Wakil Bupati Muratara 2024. "Seluruh tokoh politik, tokoh pemekaran, tokoh pemuda, tokoh masyarakat nanti diundang. Kita harus sepakati kembali misi dan visi awal tujuan pemekaran Muratara itu seperti apa," ujar Khailrul Alamsyah. Menurutnya, selama ini banyak pihak yang kecewa dengan kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati di Muratara. Karena dinilai tidak sesuai dengan visi dan misi yang diperjuangkan masyarakat saat pemekaran wilayah. "Kita selama ini diam karena ingin melihat perubahan. kalau kami bergerak nanti dituduh brontak, radikal mau ngerok dan lainnya. Selama ini kami kecewa besar, ternyata harapan kami tidak sesuai ekspetasi awal," ujarnya. (zul/)
Kategori :