PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Alokasi DIPA Satuan Kerja K/L atau Kementerian dan Lembaga di Sumsel 2024 naik sebesar 16,16 persen dari alokasi tahun 2023.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan (Kanwil DJPb Sumsel) menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sumsel tahun 2024 senilai Rp2,72 triliun.
"Kenaikan tertinggi pada DIPA Provinsi Sumsel tahun 2024 untuk alokasi belanja modal 2024 atau naik 51,92 persen dari tahun sebelumnya," kata Kepala Kanwil DJPb Sumsel, Rahmadi Murwanto, kemarin.
Setidaknya ada dua pembangunan masuk kategori proyek strategis nasional menyumbang alokasi terbesar, yakni Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino senilai Rp1,39 triliun dan Bendungan Tiga Dihaji Rp3,34 triliun.
BACA JUGA:Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Berlanjut, Alokasi Anggaran Tertinggi di PUPR
BACA JUGA:SAH! APBD OKU Timur 2024 Rp 1,9 Triliun, Berikut Daftar Alokasi Anggaran Setiap OPD
Dikatakan, gambaran dua proyek fisik strategi nasional ini sejalan dengan porsi Kementerian PUPR yang tertinggi di Sumatera Selatan pada tahum 2024.
"Fokus belanja pemerintah pusat tahun 2024 didominasi penguatan infrastruktur yang berkelanjutan," lanjutnya.
Penguatan infrastruktur yang berkelanjutan untuk alokasi DIPA Sumsel tahun 2024 melalui alokasi belanja modal sebesar Rp7,57 triliun.
Disusul alokasi belanja barang di DIPA Sumsel tahun 2024 Kementerian dan Lembaga sebesar Rp6,62 triliun. Untuk 2 pos lainnya belanja APBN yakni bantuan sosial dan barang di wilayah Sumsel mengalami penurunan pada tahun 2024.
BACA JUGA:Dewas KPK Simpulkan 3 Dugaan Pelanggaran Etik Firli Bahuri, Ini Jadwal Sidang Etiknya
Belanja bansos dalam DIPA K/L di wilayah Sumsel tahun 2023 sebesar Rp25,32 miliar turun menjadi Rp24,55 miliar tahun 2024.
Terjadi penurunan 3,05 persen senilai Rp773,44 juta dari 2023 lalu. Lalu alokasi belanja barang dalam DIPA K/L di wilayah Sumsel tahun 2024 mengalami penurunan 1,35 persen atau sebesar Rp90,85 miliar.
Untuk jumlah alokasi belanja barang dalam DIPA K/L di wilayah Sumsel tahun 2023 sebesar Rp6,7 triliun menjadi Rp6,62 triliun pada 2024.