“Lalu terdengar suara ledakan, Yanti terbangun. Melihat kelambu sudah dikelilingi api," kata Nurhasanah, ibu angkat Yanti. Spontan Yanti berlari ke dapur, mengambil air. Sudah tiga ember dia siramkan api di ruang depan. Baru dia berhasil ke luar rumah, membawa dua anaknya."Pas keluar rumah, dilihatnya api sudah mengelilingi warung. Yanti teriak minta tolong. Berkat bantuan warga dan Allah Yang Maha Kuasa, api bisa dipadamkan," ucap Nurhasanah. Namun, Yanti mengalami luka bakar melepuh di kaki. Sedangkan putranya di sebagian wajah. Nurhasanah mengungkapnya, peristiwa Rabu dini hari itu sudah kelima kali kejadian-kejadian menimpa Yanti. “Belum tahu siapa pelakunya. Tapi kami curiga, ada yang berniat membunuh anak kami ini," duga Nurhasanah, Dikatakan, Yanti merupakan single parent dengan dua anak. Untuk menyambung hidup, dia membuka warung makan di bagian depan rumahnya. Sebelum kejadian ini, Yanti pernah dilabrak di pasar. Oleh seorang perempuan, berstatus istri orang.
“Yanti ini dituduh selingkuh dengan suami orang itu. Tapi tidak ada bukti. Yanti waktu itu lapor polisi, tapi diselesaikan baik-baik (damai)," bebernya. Setelah dari kejadian itu, dapur rumah Yanti juga pernah kejadian coba dibakar."Pelakunya pihak orang cemburu itu. Kami tetap ngalah, kami perbaiki saja dapur yang rusak," katanya. Sebagai orang yang membuka usaha warung makan, dikatakan siapa saja dilayani bagi yang hendak makan, sekadar ngopi atau minum teh.
“Termasuk laki (suami) yang musuh dia ini, sering ngopi dan makan di warung itu," jelas Nurhasanah. Sampai akhirnya kejadian yang kelima ini, tidak dapat ditelorirnya lagi. Dilaporkan ke polisi. Sebab sudah percobaan pembunuhan, dengan cara membakar rumah korban.Kapolsek STL Ulu Terawas AKP Nastain, ketika dikonfirmasi mengatakan pembakaran warung hingga membuat pemilik dan anaknya mengalami luka bakar, kasusnya ditangani Satreskrim Polres Mura. "Korban sudah melapor, langsung ke Polres Musi Rawas. Sehingga sekarang ditangani Satuan Reskrim,” tuturnya. (lid/air/)
Kategori :