JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, merasa puas dengan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program MBKM itu dinilai Jokowi memberikan dampak positif yang nyata terhadap pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh Presiden Jokowi di Taman Ismail Marzuki pada Senin (11/12/2023), ia menyatakan Program MBKM telah membawa perubahan konkret dalam persiapan future talent dan future skill.
"Hasilnya, seperti yang disampaikan Menteri, Global Talent Competitiveness Index mengalami peningkatan yang signifikan. Ini adalah pencapaian yang nyata," ungkap Jokowi dalam gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka.
BACA JUGA:Tahukah Kamu? Jokowi dan Megawati Pernah Diberi Gelar Adat Komering. Ini Nama Gelarnya!
BACA JUGA:Honorer Ucap Syukur! Jokowi Resmi Naikkan Gaji Mereka Pada 2024, Segini Besarannya
Presiden menekankan bahwa pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, mampu memecahkan masalah, dan memanfaatkan peluang yang ada.
Transformasi pendidikan, menurutnya, harus dijalankan dalam konteks perubahan global dan disrupsi teknologi yang berlangsung sangat cepat.
"Kita harus berani berinovasi, mencari cara baru yang lebih efektif dalam mengembangkan talenta muda kita," katanya.
Presiden Jokowi menyoroti peran penting pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi dalam mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan, serta meningkatkan akses pendidikan bagi warga negara Indonesia.
BACA JUGA:IKN Laris Manis, Jokowi Sebut Investasi Capai 45 Triliun
BACA JUGA:LUCU dan MENYENANGKAN, Ini Dia Ilustrasi Ucapan Hari Guru dari Presiden Jokowi!
Ia memberikan apresiasi terhadap program-program unggulan Kemendikbudristek, seperti Kampus Merdeka dan SMK Pusat Keunggulan, yang menjadi bagian integral dari upaya tersebut.
"Jumlah mahasiswa yang belajar di luar kampus sudah mencapai 900 ribu orang, ini merupakan jumlah yang sangat besar," ungkapnya.
Vokasifest x Festival Kampus Merdeka diadakan sebagai kolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menyebarkan dampak transformasi pendidikan tinggi dan vokasi.
Bersamaan dengan acara tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan laporan pelaksanaan transformasi pendidikan tinggi dan vokasi dengan tema "Akselerasi Talenta Menuju Indonesia Emas."
BACA JUGA:SUJUD SYUKUR! Jokowi Ungkap Nasib Honorer yang Tak Lolos PPPK, Begini Statusnya 2024 Mendatang
BACA JUGA:Berhentikan Sementara Firli Bahuri, Jokowi Tunjuk Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK
Nadiem menjelaskan bahwa kebijakan MBKM menjadi langkah penting dalam memaksimalkan bonus demografi menjelang Indonesia Emas 2045.
Transformasi ini, menurutnya, berawal dari diskusi dengan Presiden Joko Widodo empat tahun lalu, di mana Presiden mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sistem pendidikan yang terkesan kaku dan kurang terbuka.
Dalam laporannya, Nadiem menyoroti tiga perubahan besar yang berhasil mentransformasi pendidikan tinggi dan vokasi, yaitu sistem pendidikan yang lebih terbuka terhadap inovasi, pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri dan daerah.