Sadar Tanpa Tekanan, Sesali Perbuatannya

Kamis 02 Feb 2023 - 19:58 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

*Ketika Mantan Napi Teroris, Muhammad Al Farizi Berikrar Janji Setia NKRI

Setelah melalui pembinaan di Lapas Kelas I Mata Merah Palembang, mantan napi teroris bernama Muhammad Al Farizi (24) mengucapkan ikrar janji setia NKRI. Dia juga berjanji melepaskan dari organisasi radikal.

Ibnu Holdun - PALEMBANG

"SAYA sadar tanpa ada tekanan dari pihak manapun," kata Al Farizi mengucapkan ikrar dan sumpah janji setia dengan NKRI, disaksikan Kakanwil Kemenkum Ham, BNPT, Kepolisian di aula Lapas Kelas I Mata Merah Palembang, kemarin (2/2). Warga Koja Jakarta Pusat yang lahir 4 September 1998 lalu itu sadar bahwa aksi terorisme itu bertentangan dan melanggar hukum, setelah mendapat pembinaan di Lapas.

Dia pun komitmen melepaskan diri dari organisasi radikalisme, menyesali perbuatannya, dan bersedia mengikuti pembinaan. “Karena Pancasila dan UUD 45 sama sekali tidak bertentangan dengan agama Islam,” lanjutnya. Usai membacakan ikrar, Fariz langsung berlutut dan mencium bendera merah putih. Al Farizi sendiri dikenakan pidana lebih kurang 5 tahun.

Kabid Pembinaan Lapas Mata Merah, Maulana Luthfi menjelaskan pihaknya tidak menekan siapapun yang akan kembali ke NKRI. Di Lapas Mata Merah sendiri ada tiga napi teroris. Namun Al Farizi sudah kembali ke NKRI. Dua yang lain belum ada keinginan kembali. "Mereka akan kita bina terlebih dahulu supaya sadar jika perbuatannya salah,” terangnya.

Kakanwil KemenkumHAM Sumsel, Ilham Jaya berterimakasih dengan BNPT yang hadir, Densus 88 Anti Teror, Bhabinkamtibmas, Hakim Pengadilan Negeri, Polsek Sako. "Kalapas luar biasa bisa melaksanakan kegiatan ini," katanya. Kembalinya M Al Farizi ke pangkuan NKRI membuat dia merinding.

"Merinding dan senang dengan adinda M Al Farizi. Selamat semoga menjadi berkah. Yakinlah apa yang diberikan Allah swt, kita bisa mengatasinya. Tidak ada yang tidak atas izin Allah," ujarnya. Dijelaskan Ilham, sulit menjadikan mereka kembali seperti ini. Ada tahapan dilalui, pertama edukasi. Kalau kalapas dan jajaran tidak peduli, sulit. Lalu harus ada campur tangan semua stakeholder. "Ini bukti siatem pemasyarakatan berjalan. Jika tidak, mereka yang ada di dalam gampang terkontaminasi, jadi perlu perhatian," kata dia.

Perlu juga rehabilitasi kepribadian dan rehabilitasi kemandirian. "Harus dibantu BNPT. Di samping Densus dan Polri juga wajib mengawasi. Karena dalam memberikan penjelasan sulit, tanpa dedikasi teman teman semua," jelasnya. Kalapas Mata Merah, Julius Syahruzah mengatakan BNPT, Densus Anti Teror, kepolisian hadir dalam rangka ikrar setia mantan teroris kepada NKRI.

Ikrar ini diucapkan sebagai janji bersedia dalam kehidupan berbangsa dan negara dalam bingkai NKRI. Berpegang teguh dengan Pancasila, tingkatan kesadaran berbangsa dan negara. Selain itu diharapkan Al Farizi ikut serta dan membangun NKRI. "Ini kita rumuskan dalam suatu bingkai kegiatan yang utuh, dan bersedia melepaskan diri dari kegiatan terorisme," katanya.

Julius juga berharap M Al Farizi dapat melepaskan radikalisme di masyarakat. "Terpenting mereka tinggalkan radikal dan dapat menghargai keberagaman beragama..kita juga berharap Fariz, tetap semangat belajar dan mengikuti aturan yang ada didalam bingkai NKRI. Selain itu, dapat bercampur dengan masyarakat dalam keadaan baik," pungkasnya. (*/fad)

Tags :
Kategori :

Terkait