PALEMBANG - Meski Kota Palembang adalah kota yang sangat pesat kemajuan dan pembangunannya. Namun masalah balita stunting masih ditemukan walau persentasenya kecil. "Masalah stunting masih terjadi di setiap kecamatan," kata Dr Hj Fenty Afrina MKes, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang melalui Arpansyah SKM MSi, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas).
Berdasarkan data, diakuinya, sekitar 0,2-1,1 persen masalah stunting masih ditemukan di 18 kecamatan yang ada. Kasus stunting ini bukanlah kondisi yang sangat parah, melainkan hanya tinggi dan berat badan kurang. Penyebab stunting sangat beragam, mulai dari pola asuh dan makan yang tak berimbang lantaran keluarganya kurang mampu.Kurangnya sanitasi dan tempat tinggal yang kurang layak, juga ada penyakit penyerta yang dideritanya. "Berbagai upaya dan tindakan telah dilakukan guna menekan kasus stunting ini," ucapnya. Meliputi pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting, pemberian edukasi, dan pemberian OMT pada balita dan ibu hamil. Pemberian tablet tambah darah. "Kita juga galakkan gerakan aksi bergizi di sekolah," bebernya. Gerakan ibu hamil sehat, termasuk kelas ibu hamil dan balita. Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu setiap bulan. "Serta melakukan perbaikan sanitasi lingkungan," jelasnya. Belum lagi kegiatan terpadu, bersama kecamatan dan kelurahan yang ada. (yud/fad)
Kategori :