SUMATERAEKSPRES.ID - KAYUAGUNG - Tersisa 2 ribu lagi petani yang belum bisa diinput di RDKK di OKI. Ini karena Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya tidak valid.
Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura OKI meminta perpanjangan waktu penginputan ke Kementerian Pertanian RI melalui Dinas Pertanian Sumsel hingga akhir Desember mendatang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura OKI, Ir Sahrul melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Deni Darmawan SP MSi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengajukan permintaan perpanjangan waktu penginputan karena harusnya kemarin (5/12) hari terakhir. ‘’Banyak NIK-nya tidak valid jadi mental saat diinput ini,"terangnya.
Tidak validnya NIK tersebut banyak terdapat di daerah perairan. Misalnya, petani tidak update lagi NIK-nya. Untuk itu pihaknya meminta petani melalui pihak kecamatan meng-update NIK tersebut di Disdukcapil OKI.
Kalau tidak bisa diinput otomatis petani ini tidak bisa menebus pupuk subsidi karena tidak ada RDKK. Sebenarnya hal ini bukan hanya terjadi di OKI saja tapi banyak di wilayah lainnya." Ada sekitar 80 persen ini terdapat di daerah perairan,"imbuhnya.
Dikatakan, dengan penginputan RDKK selesai baru bisa diketahui berapa nantinya OKI mendapat kuota pupuk NPK dan Urea pada 2024 mendatang. Prediksinya kuota NPK akan dikurangi karena mahalnya bahan baku.
Agar lebih efektif saat penebusan nantinya menggunakan Kartu Tani yang dikeluarkan oleh BRI. ‘’Kalau Kartu Tani ini seperti ATM tidak bisa disalahgunakan karena menggunakan PIN, tapi kalau pakai KTP saat penebusan kurang efektif,’’ ujarnya.(uni/)