LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Kota Lubuklinggau bersama Bank Indonesia (BI) dan Bulog melakukan langkah tegas untuk meredam laju inflasi dengan menggelar operasi pasar murah.
Setelah sukses melaksanakan operasi serupa di delapan kecamatan, kini giliran Taman Makam Pahlawan Bukit Sulap menjadi lokasi strategis untuk menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Pejabat Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mengendalikan inflasi di wilayah tersebut menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Inflasi Kota Lubuklinggau masih terkendali, berada pada angka 2,53 persen, sesuai dengan standar kebijakan nasional," ungkapnya.
BACA JUGA:Pantau Sembako Lebih Intensif, Awas Inflasi Desember
BACA JUGA:Pasar Murah Buat Warga
Dalam perbandingan dengan 24 kota di Sumatera, Lubuklinggau tetap mempertahankan posisi stabil.
"Dengan inflasi tertinggi sebesar 5,43% dan terendah 1,65%, Lubuklinggau berada dalam kondisi yang baik," tambahnya.
Trisko menjelaskan bahwa meskipun inflasi berada pada tingkat tengah, Pemerintah Kota Lubuklinggau tetap waspada mengikuti arahan Presiden dan Menteri Dalam Negeri terkait potensi gejolak harga menjelang akhir tahun.
Sebelumnya, operasi pasar Natal dan Tahun Baru putaran pertama di delapan kecamatan telah dievaluasi.
"Kami mengevaluasi komoditas yang berkontribusi pada tingkat inflasi dan deflasi. Beras dan bawang masih menjadi penyumbang inflasi," ungkap Trisko.
BACA JUGA:Si Pedas Cabai Jadi ‘Raja’ Inflasi, DPR Minta Kemendag Begini Jelang Nataru
Operasi pasar murah ini mendapat dukungan dari Bank Indonesia dan Bulog, yang mampu menyalurkan hingga 100 ton bahan pokok pada setiap kegiatan.
Harga beras yang disediakan mencapai Rp10.500/kg, sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau, Medolin Sapta Windu, menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi praktik permainan harga.